Erick Thohir: Direksi Muda BUMN Bukan Buat Gaya-gayaan

BUMN menyiapkan regenerasi dengan memberi kesempatan anak muda di kursi direksi.

Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan logo baru Kementerian BUMN di halaman kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/7).
Rep: M Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus melakukan reformasi birokrasi di tubuh perusahaan-perusahaan pelat merah. Salah satu yang sedang dan terus dilakukan ialah merekrut anak-anak muda untuk menempati posisi strategis di BUMN seperti direksi dan komisaris.

Baca Juga


Hal ini disampaikan Erick dihadapan para direktur utama (dirut) BUMN saat meresmikan perubahan logo dan slogan Kementerian BUMN di halaman kantor Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (1/7).

"Kalau kita lihat ini gaya visual (logo) agak modern, bukan kita mau memudakan diri kita tapi realitanya 62 persen penduduk Indonesia ini anak muda," ujar Erick. 

Oleh karena itu, Erick meminta para dirut BUMN menjadi mentor yang baik bagi para direksi muda. Erick menilai hal itu merupakan bagian dari komitmen dalam upaya transformasi BUMN.

"Saya nggak segan mengangkat direksi muda, bukan buat gaya-gayaan tapi ini bagian transformasi," ucap Erick. 

Menurut Erick, sebagai seorang pemimpin pasti memiliki keterbatasan waktu dan usia. Oleh karena itu, ia meminta para dirut menyiapkan regenerasi dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda sebagai generasi penerus di BUMN.

"Setuju? Siapa yang nggak setuju angkat tangan? Setuju ya," kata Erick.

Logo baru Kementerian BUMN tampil dengan gaya sederhana namun elegan. Inisial BUMN yang didesain tampak kekinian bersanding dengan lambang Garuda Pancasila.

Erick mengatakan semangat baru dengan visual yang terinspirasi semangat inovasi dalam pemanfaatan teknologi. Dari aspek komposisi desain, Erick menyebut logo baru Kementerian BUMN menggambarkan semangat kolaborasi. Erick tak ingin perubahan logo dan slogan Kementerian BUMN menjadi sebagai langkah seremonial semata. Erick ingin perubahan logo menjadi dari bagian komitmen bahwa reformasi birokrasi di BUMN harus terus dilakukan.

"(Reformasi birokrasi BUMN) itu sudah terjadi, bagaimana sekarang struktur di BUMN lebih ramping dan klasterisasi yang membangun ekosistem sebagai rantai pasok, itu tujuan utama kita," kata Erick. 

Erick menyebut logo baru merupakan komponen yang saling menguatkan dalam menghadapi masa yang akan datang. Ia meminta dirut BUMN untuk memastikan agar proyek-proyek strategis nasional tetap harus berjalan.

"Tentu ini menjadi semangat baru buat kita di BUMN. Saya tidak mau perubahan logo hanya pencitraan tetapi ada maknanya, dengan logo ini kita berharap transformasi harus terus dijalankan dengan baik," ucapnya. 

Erick mengatakan logo baru merupakan komponen yang saling menguatkan dalam menghadapi masa yang akan datang. Erick mengaku akan selalu mendukung para direksi BUMN yang berkomitmen melaksanakan transformasi di BUMN.

Selain logo, Erick juga menancapkan slogan baru yakni BUMN untuk Indonesia. Bagi Erick, slogan BUMN untuk Indonesia merupakan identitas yang menyatakan komitmen seluruh perusahaan BUMN untuk melakukan kegiatan bisnis dan sosial demi kebaikan bangsa, bukan kepentingan pribadi atau kelompok.

"Identitas ini harus hadir di setiap komunikasi perusahaan BUMN bersinergi dengan identitas brand masing-masing perusahaan BUMN," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler