PGN Kembangkan Infrastruktur Sokong Industri di Sumut

Sokongan bagi sektor industri Sumut sesuai Kepmen ESDM 89.k/2020

foto istimewa
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang memasang jaringan pipa gas bumi. ilustrasi
Rep: Intan Pratiwi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah merealisasikan kebijakan penetapan harga has sektor industri tertentu sebesar  6 dolar AS per MMBTU, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) optimistis mengembangkan infrastruktur dan layanan gas bumi dalam mendukung pertumbuhan industri di berbagai wilayah. Salah satunya di wilayah Sumatra Utara sebagai wilayah yang menerima manfaat kebijakan tersebut sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020 yang terbit Juni 2020.


"Wilayah Sumatra Bagian Utara adalah salah satu wilayah potensial yang dapat bertumbuh lebih cepat dengan tersedianya energi baik gas bumi dengan harga yang kompetitif, khususnya di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang dibangun pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah," ujar Direktur Komersial PGN Faris Aziz dalam keterangan tertulis Jumat (3/7).

Faris menjelaskan dengan pemberlakuan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU pada industri 7 sektor tertentu secara proporsional, PGN telah merealisasikannya di wilayah Medan untuk 19 pelanggan. Adapun wilayah operasi PGN area Sumatera Bagian Utara meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun. 

Di Simalungun, PGN Grup melalui PT Pertagas Niaga juga telah menyalurkan gas bumi ke KEK Sei Mangkei sebesar 3.600 MMBTUD untuk PT Unilever Oleochemical Indonesia yang menjadi konsumen gas. Seperti yang ada di KEK Sei Mangkei, aktivitas produksi industri oleochemical mampu menghasilkan 200 ribu ton per tahun produk oleochemical seperti fatty acid, surfactant, glycerin, dan coap doodle. Selanjutnya, dari produk-produk tersebut membangkitkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti jasa catering, perumahan, kebersihan, dan transportasi.

KEK Sei Mangkei telah terakses infrastruktur gas bumi melalui pipa transmisi Belawan-Sei Mangkei sepanjang 500 km yang dioperasikan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). Dari infrastruktur jaringan pipa ini, PGN melakukan optimalisasi untuk memenuhi kebutuhan energi 7 sektor industri tertentu dan mendorong kemajuan industri oleochemical serta industri pada umumnya yang bisa berdampak positif pada pertumbuhan KEK Sei Mangkei dan masyarakat sekitar untuk kemajuan perekonomian Sumatra Utara.

Faris melanjutkan, PGN yang juga berperan sebagai sub holding gas berkomitmen pada penguatan konektivitas energi baik gas bumi untuk bisa memberi nilai tambah di pusat-pusat pertumbuhan industri baru di Sumatra Bagian Utara, termasuk dari sisi efisiensi. Jika perkembangan industri semakin menggeliat, maka dapat membuka pintu masuk bagi investor untuk memperkuat investasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler