Erick Thohir: Ada Surprise dari Pak Jokowi Awal Tahun Depan

Erick menyebut Indonesia diproyeksikan menjadi lima besar ekonomi terkuat di dunia.

Republika/Thoudy Badai
Menteri BUMN, Erick Thohir
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menyiapkan surprise atau kejutan. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat sedang memaparkan target dan rencana Indonesia pada 2045.

Erick menyebut Indonesia diproyeksikan menjadi negara dalam lima besar ekonomi terkuat dunia pada 2024. Hal ini tak lepas dari bonus demografi dan juga kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki.

"2045 itu katanya kita jadi Top 4 atau 5 Country dalam arti ekonomi di dunia," ujar Erick dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Kingdom Business Community pada Kamis (2/7).

Erick menyampaikan sejumlah perubahan juga tentu akan terjadi pada 2045 yang meliputi pertumbuhan penduduk dunia mencapai 9,45 miliar orang (Asia 55 persen), urbanisasi dunia, peranan emerging economics, pedagangan internasional, kelas menengah, persaingan SDA, teknologi, perubahan iklim, dan perubahan geopolitik. Indonesia sendiri diproyeksikan memiliki populasi penduduk sebanyak 319 juta jiwa dengan usia harapan hidup hingga 75,5 tahun dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen.

"Yang menarik banyak pengamat bilang kita ada potensi luar biasa sebab market besar dan SDA luar biasa," lanjut Erick.

Teknologi menjadi hambatan pertama untuk menjadi negara besar pada 2045. Oleh karenanya, presiden meminta pengembangan percepatan teknologi terus dilakukan. Erick menyebut tanpa teknologi, sektor logistik Indonesia tidak kompetitif dan kalah bersaing dari negara lain.

Presiden Jokowi, kata Erick, telah melakukan upaya antisipasi perpindahan investasi China ke negara lain dengan menyiapkan kawasan industri Batang di Jawa Tengah. "Ada terobosan di Batang yakni klaster  investasi teknologi tinggi akan dapat kompensasi lebih besar, mohon maaf, daripada industri sepatu," ucap Erick.

Erick mengatakan Indonesia yang memiliki kekuatan pasar yang besar dan SDA tinggal memperbaiki mata rantai pasokan dan mempercepat pengembangan teknologi untuk sektor logistik. Erick menilai Asia juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia ke depan.

"Makanya kita tidak boleh hanya jadi market, kita harus jadi negara produksi dan manufacturing," ungkap Erick.

Dari sisi urbanisasi, kata Erick, perpindahan ibu kota baru di Kalimantan merupakan bagian dalam mengubah demografi bangsa yang selama ini hanya terpusat di Pulau Jawa. Erick menyebut pembangunan di daerah lain juga harus terus dilakukan.

Baca Juga


Kata Erick, Jokowi selalu menyampaikan pentingnya pengembangan 10 Bali Baru dalam upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Saya nggak bisa bilang lebih panjang, pasti ada surpise dari Pak Jokowi awal tahun depan yang tidak bisa saya sampaikan hari ini, tapi intinya urbansiasi di Indonesia harus dipetakan, tidak mungkin kota Indonesia yang sudah tua tidak ada lagi pembangunan reinvestmen dari urban perkotaannya sendiri," ucapnya.

Berdasarkan data, kata Erick, 63 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada 2045. Pun dengan demografi global yang akan didominasi penduduk Asia.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler