Aksi 'Kartu Merah untuk Israel' Meluas di Stadion Seantero Dunia

Penggemar sepakbola mendorong Israel disanksi terkait genosida di Gaza.

Twitter/X
Fans klub Empoli menunjukkan Kartu merah untuk Israel pada pertandingan Serie A.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW – Penggemar sepak bola di berbagai negara ramai membentangkan spanduk “Show Israel the Red Card” alias “Kasih Kartu Merah ke Israel” dalam beberapa pertandingan belakangan. Aksi ini untuk menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menyerukan penangguhan Israel dari pertandingan internasional. 


Protes tersebut, dimulai saat pertandingan Liga Champions antara klub dari Glasgow, Skotlandia, Celtic FC dan Bayern Munich pada 12 Februari lalu. Kini aksi itu telah menginspirasi demonstrasi serupa untuk mendukung warga Palestina di Italia, Spanyol, Prancis, Yunani, Irlandia, Turki, Malaysia, juga di Tanah Air.

“Di awal babak kedua, tolong Tunjukkan Kartu Merah kepada 'Israel' untuk mengirim pesan langsung ke UEFA dan FIFA untuk menerapkan undang-undang masing-masing dan menangguhkan 'Israel' dari kompetisi,” bunyi selebaran merah yang didistribusikan oleh ultras Brigade Hijau Celtic.

“Dengan melakukan hal ini, Anda tidak hanya melakukan hal yang benar tetapi Anda juga akan bergabung dengan para penggemar sepak bola yang memiliki hati nurani dan keberanian di seluruh dunia yang akan mengadopsi pesan yang sama.”

Merujuk Middle East Eye, Beberapa hari kemudian di Spanyol, pendukung Osasuna di Pamplona memasang spanduk bertuliskan "Kasih Kartu Merah ke Israel" di samping bendera Palestina selama pertandingan La Liga melawan Real Madrid. Di Yunani, para penggemar Aris Thessaloniki mengibarkan spanduk bergambar slogan tersebut, serta bendera Palestina.

Fans klub Sevilla di Spanyol menunjukkan kartu merah untuk Israel pada pertandingan La Liga. - (Twitter/X)

Di Turki, pendukung Galatasaray dan Bursaspor juga menyatakan dukungan mereka terhadap kampanye Brigade Hijau. Para penggemar klub sepak bola Bursaspor berterima kasih kepada Brigade Hijau yang telah memulai kampanye ini, dan menambahkan “Kami bangga berdiri bersama para pendukung di seluruh dunia yang mengadvokasi perdamaian dan keadilan... Sepak bola harus menyatukan orang-orang, bukan menjadi platform untuk penindasan”.

Di Indonesia, spanduk dan aksi serupa terjadi pada pertandingan Liga 1 antara Persita Tangerang melawan Borneo FC di Arena Indomilk, Tangerang. Dukungan untuk Palestina dan dorongan sanksi sepak bola bagi Israel itu juga disertai aksi solidarits untuk band Sukatani.  

Israel telah membunuh sedikitnya 724 atlet dan talenta Palestina, termasuk 382 pemain sepak bola sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza pada Oktober 2023, menurut Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).

Kampanye untuk melarang Israel berpartisipasi dalam kompetisi olahraga internasional bukanlah hal baru. Pada tahun 2013, gerakan “Rasisme Israel Kartu Merah” menyaksikan kelompok-kelompok di seluruh Eropa berkampanye untuk memboikot olahraga terhadap Israel selama kejuaraan UEFA.

Fans klub Colo-Colo di Chile menunjukkan kartu merah untuk Israel di Estadio Monumental David Arellano, Selasa (25/2/2025). - (Twitter/X)

Pada Januari 2023, Federasi Sepak Bola Asia Barat yang terdiri dari 12 asosiasi meminta FIFA untuk melarang Israel mengikuti kompetisi sepak bola.

Pada bulan Desember 2024, menyusul kampanye boikot global yang efektif yang dipimpin oleh BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi), Puma mengonfirmasi berakhirnya kampanye sponsorshipnya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).

Pada Mei, PFA meminta FIFA untuk menangguhkan IFA karena perangnya di Gaza, menuduh Israel melakukan pelanggaran hukum internasional dan diskriminasi terhadap pemain Arab. FIFA memutuskan untuk tidak menskors Israel dari liga sepak bola internasional, namun meminta penyelidikan disipliner untuk memeriksa tuduhan diskriminasi tersebut.

Brigade Hijau adalah kelompok ultra pendukung Celtic FC yang dibentuk pada tahun 2006 dan dikenal dengan tifo dekoratif mereka yang sering menggambarkan dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk Palestina selama bertahun-tahun, dan khususnya dalam 15 bulan terakhir. Kelompok ini kadang-kadang berselisih dengan klub mengenai dukungan mereka terhadap Palestina.

Fans klub Persita Tangerang menunjukkan kartu merah untuk Israel pada pertandingan Liga 1 di Arena Indomilk, Tangerang, Sabtu (22/2/2025). - (Twitter/X)

Pada bulan Oktober 2023 saat pertandingan Liga Champions UEFA melawan Atletico Madrid, para anggota grup mengibarkan bendera Palestina meskipun klub menyatakan sebaliknya.

Brigade Hijau mengatakan kampanye “Kasih Kartu Merah ke Israel” bertujuan untuk menyoroti pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel dan mendesak penggemar sepak bola di seluruh dunia untuk mengikuti jejaknya.

 

“Israel melakukan genosida dan pembersihan etnis; mereka mempraktikkan apartheid; dan secara ilegal menduduki wilayah Palestina. Semua ini melanggar hukum internasional.

“Kami menyerukan kepada para penggemar sepak bola di seluruh dunia yang menghargai kehidupan, kemanusiaan, martabat, kebebasan, perdamaian dan keadilan untuk berani dan menggunakan platform Anda untuk melawan kejahatan 'Israel' dan berdiri bersama Palestina,” lanjut kelompok tersebut. “Jika dunia sepak bola bersatu untuk mengisolasi ‘Israel’, maka arena lain pasti akan mengikuti contoh ini.”

Sebelumnya, Celtic FC kerap mendapat sanksi dari UEFA atas keberanian pendukung mereka tersebut. Namun seturut aksi belakangan yang mendapat dukungan meluas, UEFA agaknya menahan diri dari memberikan sanksi serupa.

The Herald melaporkan tidak ada proses disipliner yang dibuka terhadap klub setelah penampilan luar biasa selama pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munich. Pejabat UEFA telah mengonfirmasi tidak ada keputusan yang diambil atau tindakan apa pun yang diambil terhadap klub karena tidak ada proses disipliner yang dibuka.

Genosida Atlet Palestina - (Republika)
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler