Konfirmasi Kasus Covid-19 di Arab Saudi Capai 200 Ribu
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Total kasus positif Covid-19 di Arab Saudi melampaui 200.000 menurut laporan Jumat (3/7) kemarin. Angka ini melonjak selang beberapa minggu sebelum pelaksanaan ibadah Haji yang jumlahnya dibatasi.
Kementerian Kesehatan Kerajaan mengonfirmasi 4.193 kasus baru virus dan 50 kematian. Jumlah total infeksi yang dikonfirmasi menjadi 201.801, termasuk 1.802 kematian.
Dilansir di Middle East Eye, Arab Saudi merupakan negara Teluk yang paling terpukul dengan adanya pandemo global ini. Kerjaan juga menjadi wilayah nomor dua di Timur Tengah, di bawah Iran yang telah mencatat 235.429 kasus yang dikonfirmasi, dengan kasus positif Covid-19 terbanyak.
Sebuah laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menunjukkan, 80 persen dari semua kasus Covid-19 di wilayah Mediterania Timur dilaporkan terjadi di Kerajaan Saudi dan empat negara lainnya.
Lonjakan terbaru kasus-kasus Covid-19 terjadi hanya beberapa minggu setelah negara itu mulai melonggarkan tindakan penguncian. Termasuk di dalamnya menghapus jam malam nasional dan membuka kembali masjid, toko dan supermarket.
Sebagai upaya untuk menahan penyebaran penyakit, Kerajaan Saudi akhir Juni kemarin mengumumkan pelaksanaan haji untuk tahun ini akan dilaksanakan secara terbatas. Mereka juga melarang masuknya peziarah atau jamaah haji internasional.
Padahal, biasanya lebih dari dua juta orang melakukan ziarah tahunan ini, dan sebagian besar berasal dari luar negeri.
Bulan lalu, Guardian melakukan analisis terhadap data Covid-19 bersama dengan University of Oxford. Hasilnya, Arab Saudi berada di antara 10 negara yang menghadapi peningkatan infeksi Covid-19 yang serius karena pendekatan yang lemah dalam mengelola wabah.
Sumber:
https://www.middleeasteye.net/news/coronavirus-saudi-arabia-passes-200000-covid19-cases