KJRI Istanbul Fasilitasi Repatriasi Ratusan WNI dari Turki
Mayoritas warga yang dipulangkan adalah santri pesantren Sulemaniyah Istanbul
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul kembali memfasilitasi pemulangan mandiri 227 warga negara Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 di Turki pada Sabtu (4/7).
Dengan menggunakan penerbangan reguler Turkish Airlines (TK-56), para WNI dijadwalkan tiba di Jakarta pada hari yang sama pukul 17.35 WIB. Menurut rilis resmi KJRI, 224 dari WNI yang mengikuti program repatriasi mandiri tersebut merupakan santri pesantren Sulaimaniyah di Istanbul yang telah menyelesaikan pendidikan dan tertunda kepulangannya sejak April.
Sementara itu, satu di antaranya adalah pekerja migran dan dua lainnya terlantar di Istanbul karena pembatalan penerbangan lanjutan dari Frankfurt. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan mayoritas dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Aceh.
Konjen RI Istanbul Imam As’ari, yang ikut meninjau langsung proses repatriasi mandiri di bandara, mengatakan bahwa Perlindungan WNI merupakan prioritas utama diplomasi Indonesia, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Sebelum berangkat dari Turki, tambah KJRI, seluruh WNI melakukan PCR Test dengan hasil negatif atau dinyatakan bebas Covid-19, yang merupakan salah satu syarat utama pemulangan. Setelah menerapkan kenormalan baru sejak 1 Juni, Pemerintah Turki telah melakukan pelonggaran di berbagai sektor publik.
Menurut KJRI, selama masa penanganan Covid-19 di Turki, Perwakilan RI telah secara terus-menerus memberikan bantuan kepada sekitar 2842 WNI yang terdampak pandemi. Sebelumnya, Perwakilan RI di Turki juga telah melakukan repatriasi mandiri beberapa kali pada Juni. KJRI mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah keseluruhan WNI yang dibantu pemulangannya mencapai sekitar 650 orang.
Memasuki fase kenormalan baru, Turki mulai secara bertahap membuka kembali penerbangan reguler ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.