Warga: Getaran Gempa di Karimunjawa Relatif Ringan
Umumnya warga Desa Kemujan tidak tahu menahu kalau ada gempa.
REPUBLIKA.CO.ID,JEPARA -- Warga yang berada di wilayah Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengaku, sempat merasakan getaran dalam skala ringan, saat terjadi gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 6,1 di titik 52 kilometer barat laut Jepara, Jawa Tengah, Selasa (7/7) pukul 05.54 WIB.
Bahkan sebagian besar warga desa yang berada di sekitar pantai tidak mengetahui adanya gempa tektonik tersebut. "Umumnya mereka baru tahu ada gempa di barat daya Jepara, justru setelah beritanya santer," kata Ambon, warga pantai Bunga Jabe, Desa Kemujan, yang dikonfirmasi Republika.
Ia mengaku, sempat merasakan adanya getaran ringan, beberapa saat setelah fajar. Kendati begitu ia sama sekali tak mengira kalau getaran tersebut akibat dampak terjadinya gempa tektonik. “Kebetulan rumah kami memang rumah panggung, saya kira istri sedang sibuk apa hingga terasa getaran ringan tersebut," ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, umumnya warga Desa Kemujan, yang sempat ditemuinya tidak tahu menahu kalau ada gempa, meski mereka berada di lokasi yang relatif lebih dekat dengan pusat gempa tektonik tersebut. Beberapa saat setelah itu, baru kabar ada gempa di dekat kepulauan Karimunjawa tersebut beredar.
Karena sebagian besar warga tak merasakan gempa tersebut, lanjut Ambon, aktivitas di Desa Kemujan tetap berlangsung normal. Tidak ada kekhawatiran apapun terkait gempa tektonik yang terjadi. “Sampai sekarang warga tetap beraktivitas normal seperti biasanya dan tidak ada yang terganggu," katanya menambahkan.
Sementara itu, penyaluran BBM dan LPG di wilayah Kabupaten Jepara tetap berjalan normal dan sama sekali tidak terdampak oleh peristiwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,1 di titik 52 kilometer barat laut Jepara, Jawa Tengah.
Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Rahman Pramono Wibowo mengatakan, seluruh sarana dan prasarana Pertamina di wilayah Jepara tidak terdampak gempa. “Penyaluran BBM kami yang dipasok dari Terminal BBM Semarang Group ke 25 SPBU di wilayah Jepara tetap berjalan normal,” katanya.
Demikian halnya dengan penyaluran LPG di Jepara, dari 14 agen dan 1.381 pangkalan. Seluruhnya masih bisa menyalurkan dan mendistribusikan LPG tersebut secara normal. "Artinya gempa tektonik yang terjadi pada Selasa pagi tidak mempengaruhi layanan penyaluran BBM maupun LPG di Jepara, daerah terdekat dengan pusat gempa," kata Rahman.
Sales Branch Manager Pertamina MOR IV wilayah Kudus dan Jepara, Muhammad Faruq. Ia mengatakan, penyaluran BBM jenis gasoline (Pertamax series, Pertalite dan Premium) serta Gasoil (bio solar dan dex series) di berbagai SPBU di Jepara tidak mengalami kenaikan maupun penurunan.
Menurutnya, konsumsi masyarakat masih normal yaitu rata-rata harian untuk BBM Gasoline sebanyak 340 kiloliter (KL) per hari dan gasoil sebanyak 111 KL per hari. Demikian halnya dengan konsumsi untuk LPG juga tidak mengalami perubahan yaitu di angka 102 metric ton (MT) per hari.
Meskipun tidak terjadi perubahan, namun Pertamina mengimbau dan meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena stok BBM dan LPG di wilayah Jepara masih aman. “Termasuk juga akibat gempa tektonik, tidak berpengaruh apapun terhadap layanan Pertamina di kabupaten Jepara," ujarnya.