Apple Masih Garap Touch ID Khusus iPhone
Touch ID dianggap lebih mudah dipakai pada masa pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sudah beberapa generasi iPhone sejak Apple menghapus Touch ID pada iPhone mereka dan memperkenalkan Face ID. Tetapi karena Face ID yang berpotensi lebih aman, sulit menyangkal betapa Touch ID lebih mudah digunakan, terutama di zaman sekarang ketika pengguna harus menggunakan masker di wajah.
Mengenakan masker membuat proses autentikasi dengan Face ID sedikit lebih sulit. Menurut rumor, seperti yang dilansir dari Ubergizmo, Selasa (7/7), mungkin saja Apple mengembalikan fitur Touch ID ke perangkat mereka.
Ini karena berdasarkan paten yang ditemukan oleh AppleInsider, tampaknya Apple dapat secara aktif bekerja untuk menghasilkan solusi Touch ID dalam layar mereka sendiri. Mengingat susunan tampilan tidak selalu 100 persen jelas, paten menjelaskan bagaimana telah menemukan cara untuk mengatasi masalah itu secara potensial.
“Misalnya, micro-lens array dapat dibentuk pada permukaan belakang tumpukan display. Setiap lenso mikro dalam array dapat memilih titik fokus yang terletak dengan, selaras dengan atau di dekat salah satu bukaan cahaya”.
Ini sebenarnya bukan pertama kalinya Apple membuat paten berdasarkan Touch ID dalam layar, namun tidak jelas metode mana yang bisa dipilih perusahaan. Namun, seperti halnya paten, sulit untuk mengatakan apakah ide ini bisa dijalani dengan santai oleh Apple atau akhirnya bisa muncul dengan sendirinya dalam produk yang sebenarnya.
Sebelumnya, Apple tampak sedang membayangkan masa depan di mana iPhone berpotensi menggantikan dokumen lain seperti paspor atau surat izin mengemudi (SIM). Dalam paten yang ditemukan oleh AppleInsider, Apple mematenkan perangkat yang menerapkan sistem klaim identitas terverifikasi.
Ini mencakup setidaknya satu prosesor yang dikonfigurasi untuk menerima klaim terverifikasi. Hal tersebut termasuk informasi untuk mengidentifikasi pengguna perangkat.
Klaim terverifikasi ditandatangani oleh server berbasis pada verifikasi informasi oleh penyedia verifikasi identitas. Ini terpisah dari server dan klaim yang diverifikasi khusus untuk perangkat. Meskipun kedengarannnya menarik dan menjanjikan, kehilangan smartphone bisa kehilangan akses ke semua dokumen.
Tetapi, ada kemungkinan setiap orang memiliki bentuk digital dan fisik kartu identitas mereka. Misalnya jika bepergian ke luar negeri, seseorang bisa menyimpan paspor di dalam brankas kamar hotel, sementara versi digital ada di ponsel.