Gugus Tugas: Pasar Keputran Surabaya tak Ditutup, Tapi Libur
Sebanyak 37 pedagang dan warga sekitar Pasar Keputran Surabaya positif Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya memutuskan menutup sementara Pasar Induk Keputran di Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Jawa Timur, mulai Selasa (21/7). Penutupan dilakukan setelah terdapat 37 pedagang dan warga sekitar yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan tes swab terhadap pedagang dan warga sekitar Pasar Keputran selama tiga hari. Tes pertama dilakukan pada Selasa (14/7) yang diikuto 19 orang. "Hasilnya, diketahui 13 orang positif Covid-19," kata Irvan di Surabaya, Senin (20/7).
Kemudian pada Rabu (15/7), dilakukan tes swab lagi terhadap 19 orang lainnya. Hasilnya, enam orang dinyatakan positif. Tes swab hari ketiga, Kamis (16/7), dilakukan terhadap 64 orang. Hasilnya baru keluar 43 dan diketahui 18 orang positif Covid-19. Dari tiga hari swab itu total 37 orang terkonfirmasi positif.
Namun demikian, Irvan menolak jika Pasar Keputran ditutup atau lockdown. Menurutnya, Pasar Keputran hanya diliburkan. Namun, Irvan tidak menyebutkan sampai kapan aktivitas di pasar tersebut diliburkan. "Sekali lagi, tidak ada lockdown, tidak ada penutupan. Yang ada, Pasar Keputran diliburkan. Sama seperti sekolah, diliburkan," ujar Irvan.
Setelah dilakukan penutupan, kata Irvan, pihak PD Pasar Surya dan Pemkot Surabaya bakal melakukan upaya-upaya untuk mencegah penularan Covid-19. Hal itu seperti melakukan penyemprotan disinfektan, dan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di pasar setempat agar bisa menjadi pasar tangguh.
"Nanti selama libur dari PD Pasar dan Pemkot Surabaya melakukan kegiatan day by day. Mulai dari kerja bhakti membersihkan standnya, penyemprotan disinfektan, kemudian pembentukan gugus tugas sehingga jadi pasar tangguh. Nanti juga dilakukan tes swab lagi ke seluruh pedagang," kata Irvan.