Cara Vaksinasi Membentuk Sistem Kekebalan Tubuh
Vaksinasi merupakan bentuk pencegahan penyakit paling efektif terhadap penyakit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Segera setelah lahir, anak sudah perlu mendapatkan vaksinasi untuk menciptakan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Bagaimana cara vaksinasi membentuk sistem kekebalan tubuh?
Dr Caessar Pronocitro SpA menjelaskan, vaksinasi atau imunisasi adalah pencegahan primer penyakit dengan memasukkan antigen atau benda asing berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau komponen dari virus atau bakteri tersebut ke dalam tubuh. Tujuannya ialah memicu pembentukan kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut.
“Vaksinasi merupakan bentuk pencegahan penyakit paling efektif dan efisien sehingga telah diterapkan oleh semua negara di dunia tanpa terkecuali,” ujar dokter spesialias anak RS Pondok Indah Bintaro Jaya dalam acara Live Webinar yang diselenggarakan RSPI, Rabu (1/7).
Caessar menjelaskan, sistem kekebalan tubuh dapat dibagi menjadi nonspesifik dan spesifik. Non spesifik tidak menarget antigen tertentu, misalnya lapisan kulit atau makrofag.
"Kerjanya tidak spesifik, cepat. Begitu ada virus atau bakteri masuk langsung diserang. Namun, ia tidak seefektif spesifik," ungkap Caessar.
Sementara itu, sistem kekebalan tubuhu yang spesifik memiliki target tertentu. Contoh sel limfosit T atau B yang dapat memproduksi antibodi yang sifatnya khusus seperti antibodi anti-campak, antibodi anti-hepatitis B, dan lainnya. Kalau sistem kekebalan tubuh spesifik sudah terbentuk, maka bekerja jauh lebih cepat dan efektif dalam mengatasi infeksi.
Masalahnya, menurut Caessar, sistem kekebalan tubuh spesifik ini, memorinya baru akan terbentuk kalau sistem kekebalan tubuh sudah bertemu dengan antigen atau sudah bertemu targetnya. Kalau belum pernah bertemu targetnya maka sistem kekebalan tubuh spesifik belum akan terbentuk.
"Di sinilah peran vaksinasi,” jelasnya.
Peran vaksinasi adalah memperkenalkan antigen untuk memicu produksi antibodi spesifik dan bertahan lama. Andaikan orang yang sudah divaksinasi kemudian terkena infeksi sesungguhnya, sistem kekebalan tubuh spesifik dapat dengan cepat membentuk antibodi untuk melawan penyakit.
"Dengan begitu, penyakit tidak jadi terbentuk, tidak jadi menyerang,” jelasnya.
Caessar menjelaskan, kalaupun penyakit jadi menyerang, maka gejalanya ringan saja. Itu karena antibodi, sistem daya tahan tubuh sudah bisa melawan dengan cepat.
"Apabila sistem kekebalan tubuh spesifik tidak membentuk respons cepat dan adekuat, pada saat terjadi infeksi sesungguhnya, maka infeksi dapat meluas atau bahkan mematikan. Karena itu penting daya tahan tubuh memiliki memori ini yang dibentuk dari vaksin.