Blokir Huawei, Inggris Jadi Bergantung pada Nokia-Ericsson?
AS meminta Inggris membatalkan keputusan pemberian peran terbatas terhadap Huawei.
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Inggris mengeklaim perlu melindungi Nokia dan Swedia setelah memboikot komponen teknologi Huawei dari jaringan 5G-nya.
Sebab, dengan melarang Huawei, Inggris mengurangi jumlah pemasok telekomunikasi krusial menjadi hanya dua; sehingga negara itu tak bisa kehilangan pemasok lagi.
"Risiko tunggal terbesar saat ini ialah kehilangan vendor lain, sehingga melahirkan pertimbangan yang kuat dalam diskusi kami," ujar Sekretaris Budaya, Media, dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden kepada anggota Parlemen, seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (25/7).
Baca Juga: 'Klaim China ke 90% Laut China Selatan Tak Masuk Akal!'
Baca Juga: Orang PKS Ini Kritik Kebijakan Susi Soal Larangan Tangkap Benur
Masalah permodalan kedua perusahaan juga akan menjadi bahan diskusi Inggris, demi mengambil langkah yang tepat.
Dowden berujar, "kami perlu melihat apakah ada langkah lebih lanjut yang harus kami ambil sehubungan dengan itu?"
Asal tahu saja, pekan lalu, Pemerintah Inggris memerintahkan operator harus menghapus komponen teknologi Huawei pada akhir 2027 dengan alasan dampak sanksi baru AS terhadap keberlanjutan dan keamanan peralatan Huawei.
Larangan itu terjadi setelah bertahun-tahun Amerika Serikat (AS) melobi para sekutu untuk memboikot Huawei. Bahkan, AS sudah meminta Inggris membatalkan keputusan pemberian peran terbatas terhadap Huawei.