Konsulat AS di Chengdu China Ditutup di Bawah Keamanan Ketat

Staf konsulat keluar dari gedung usai berkemas.

AP Photo/Andy Wong
Bendera AS China
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Keamanan ketat terlihat di luar konsulat Amerika Serikat (AS) di kota Chengdu, China, pada Sabtu (25/7). Para staf di dalam bersiap untuk pergi, sehari setelah Beijing memerintahkannya menutup bangunan itu sebagai tanggapan atas perintah Washington agar Beijing menutup konsulatnya di Houston, AS.

Lambang konsulat di dalam kompleks diturunkan dan staf terlihat mulai bergerak meninggalkan area tersebut. Tiga van kemudian memasuki kompleks dengan polisi berkumpul di luar dan menutup jalan untuk lalu lintas di kota China barat daya itu.

Banyak orang berjalan di sepanjang jalan seberang pintu masuk sepanjang hari. Beberapa berhenti untuk mengambil foto atau video sebelum polisi meminta mereka untuk pergi dari tempat tersebut. Petugas dengan pakaian biasa menahan seorang pria yang mencoba mengangkat tanda, meski tidak jelas tanda tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan, penutupan terjadi akibat beberapa personel di konsulat Chengdu melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan identitas mereka. AS pun telah mencampuri urusan China dan merusak kepentingan keamanannya.

Perintah menutup bangunan muncul setelah pemerintahan Trump memberi tenggat  China membereskan Konsulat Houston sampai pukul 16.00, Jumat (24/7) waktu setempat. Konsulat AS di Chengdu juga diberi waktu 72 jam untuk menutup aktivitas  atau sampai pukul 10.00 pada Senin (27/7) waktu setempat.

Konsulat tersebut dibuka pada 1985 dan memiliki hampir 200 karyawan, termasuk sekitar 150 staf lokal. Namun, tidak ada keterangan jumlah staf yang masih tersisa dari petugas warga negara AS atau China setelah pandemi virus Corona terjadi.

Warga di Chengdu menyatakan, pandangan beragam tentang penutupan konsulat AS. "Yang paling saya takuti adalah AS tidak akan berhenti di situ saja, itu mungkin akan semakin buruk," kata mahasiswa universitas berusia 19 tahun, Zhang Chuhan.

"Aku menyetujuinya. AS menutup konsulat kami, saya pikir kami harus menutupnya juga," kata seorang pria bernama Jiang.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler