Sembuh dari Covid, Presiden Brasil Buka Masker di Depan Umum
Presiden Bolsonaro menilai ia tidak punya masalah kesehatan usai terpapar Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Senin melepas maskernya di depan umum saat menyapa para pendukungnya di Brasilia. Hal itu ia lakukan beberapa hari setelah pulih dari Covid-19 yang menurutnya tidak berdampak serius pada kesehatannya.
Seperti diketahui, pemimpin sayap kanan itu dinyatakan positif terjangkit virus corona baru pada awal Juli. Ia pun harus dikarantina di rumahnya. Namun Bolsonaro pada Sabtu mengatakan bahwa hasil tes Covid-19 terakhirnya negatif.
"Saya tidak punya masalah (kesehatan). Bagi orang-orang yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya dan dengan usia tertentu, apa pun bisa berbahaya," kata Bolsonaro, Senin (28/7).
Brazil mengalami wabah virus Corona baru terburuk di dunia setelah Amerika Serikat. Bolsonaro telah dikritik karena meremehkan tingkat keparahan penyakit itu dan tidak berbuat banyak untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Brazil bahkan ketika angka kematian meningkat.
Berdiri di luar Istana Alvorada, kediaman resmi presiden Brazil, Bolsonaro melepas maskernya setelah para pendukung meminta agar ia melepasnya sehingga mereka dapat mengambil foto dan berswafoto dengannya.
Awalnya, Bolsonaro mengatakan dia tidak akan melepas maskernya karena itu akan membuat dia muncul "di halaman depan surat kabar besok" jika dia melakukan hal tersebut. Namun, Bolsonaro akhirnya melepaskan maskernya untuk waktu singkat untuk menanggapi permintaan para pendukungnya.
Asosiasi Pers Brazil mengajukan pengaduan pidana terhadap Bolsonaro pada awal Juli karena ia melepas maskernya di hadapan para wartawan tepat saat ia mengumumkan bahwa ia dinyatakan positif mengidap Covid-19. Kelompok pers itu menuduh Bolsonaro membahayakan kesehatan mereka yang hadir di konferensi pers.
Pada Senin, Brazil melaporkan total 2.442.375 kasus infeksi virus corona baru dan 87.618 kematian. Jumlah kasus baru Covid-19 di negara itu mencapai 23.384, sementara ada 614 kematian baru.
Sumber: Reuter