Mentan: Sulsel Berpotensi Jadi Penyedia Pangan Nasional

Sektor pertanian nasional berjalan baik dan tidak terpengaruh dengan krisis apapun

Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri panen Pedet di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis (30/7).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, SINJAI -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai bahwa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan wilayah strategis yang memiliki akses pasar luas dan berada pada lahan yang sangat subur. Posisi ini, kata Mentan bisa menjadi lokomotif penyediaan pangan nasional maupun kontribusi besar bagi kebutuhan pangan global.

"Tanah di Sulawesi Selatan sangat subur dan cocok untuk dilakukan berbagai budidaya tanaman. Bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, wilayah ini masih dalam kendali dengan memanfaatkan pertanian dan peternakan," kata Syahrul saat menghadiri panen Pedet di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis (30/7).

Berdasarkan data yang ada, sektor pertanian nasional berjalan baik dan tidak terpengaruh dengan krisis apapun, termasuk pandemi Covid -9. Hal ini dibuktikan dengan melesatnya nilai ekspor pertanian Indonesia yang tumbuh positif dibanding sektor lainnya.

"Bahkan negara-negara besar seperti Amerika, Jepang, dan Jerman pada akhirnya kembali mengurusi pertaniannya. Karena mereka tahu bahwa pertanian tidak mengenal krisis dan tidak ada orang di dunia yang tidak butuh makan," tegas Syahrul.

Untuk itu, Kata Syahrul, Kementerian Pertanian (Kementan) akan memberikan bantuan sebesar Rp 10,8 miliar yang meliputi subsektor Tanaman Pangan Rp 2,7 miliar, Perkebunan Rp 538 juta, Hortikultura Rp 4,7 miliar, Dirjen PSP Rp 1,9 miliar, dan Dirjen PKH Rp 881 juta.

"Semua masyarakat bisa bertanam jagung lebih banyak, bisa bertanam padi yang juga bisa di ekspor bahkan sayuran dan buah-buahan. Ketinggian disini juga cukup untuk membuat bawang putih dan perlu dibuat areal yang konsepsional," katanya.

Sementara dari sisi peternakan, Mentan menyampaikan bahwa saat ini sedang dalam pengembangan ternak Sapi dan Kerbau melalui kegiatan Sikomandan 2020. Disini, Pemerintah Sulawesi Selatan telah mampu melakukan IB mencapai 37.851 Akseptor dan menghasilkan kelahiran anak sebanyak 24.728 ekor.

Sedangkan untuk Kabupaten Sinjai telah melakukan IB sebanyak 2.737 Akseptor dan menghasilkan kelahiran anak sebanyak 1.217 Ekor.

"Kami juga telah menyiapkan bantuan bagi masyarakat peternak yang meliputi : sapi potong 120 ekor, Kambing/domba 675 ekor, Babi 100 ekor, dan Ayam lokal 4.500 ekor," tutupnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler