Idul Adha, Firli: Sembelih Tabiat Tamak dan Sifat Binatang

Menurut ketua KPK, sifat binatang ada, namun terpendam dalam diri setiap manusia.

Dispenad
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Firli Bahuri bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Firli Bahuri, mengatakan, peringatan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah seyogyanya menjadi momentum untuk 'menyembelih' tabiat tamak.

"Ibadah kurban seyogyanya menjadi momentum bagi kita untuk 'menyembelih' tabiat tamak, sifat binatang yang sejatinya ada, namun terpendam dalam diri setiap manusia," ucap Firli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/7).

Sama seperti binatang, lanjut dia, tabiat tamak manusia pada hakikatnya wujud nyata ketidakmampuan mengontrol dan mengendalikan keinginan, hasrat, serta hawa nafsu. Sehingga seseorang kehilangan moral menjadi rakus karena tidak akan puas dengan apa yang ada, selalu kurang terhadap apa yang telah dimiliki.

Menurut Firli, jika dikaitkan permasalahan besar bangsa, yaitu laten korupsi serta perilaku koruptif yang berurat akar di negeri ini maka dengan mengamalkan esensi dari tauladan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta semangat Idul Adha ditambah tiga strategi pemberantasan korupsi KPK diharapkan menjadi solusi terbaik agar Indonesia cepat terlepas dari bahaya aten korupsi.

"Insya Allah menjadi solusi terbaik agar Indonesia cepat terlepas dari laten korupsi yang menggurita di negeri ini dan Indonesia yang bersih dari korupsi bukanlah hanya menjadi mimpi tetapi terwujud nyata Indonesia bersih dari segala bentuk korupsi," kata Firli.


Adapun, kata dia, tiga strategi tersebut, yaitu pendekatan pendidikan masyarakat untuk membentuk cara berpikir dan culture set baru antikorupsi, pendekatan pencegahan yang tujuan utamanya menghilangkan kesempatan dan peluang untuk korupsi.

"Serta pendekatan penindakan di mana ketiganya adalah core business KPK dalam pemberantasan korupsi serta dilaksanakan secara holistik, integral sistemik, dan sustainable serta dukungan segenap komponen bangsa," ujar Firli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler