Positif Covid-19, Gubernur Kepri Minta Maaf

Gubernur Kepri yakin musibah Covid-19 adalah bagian dari rencana Allah.

Republika/ Wihdan
Gubernur Kepulauan Riau Isdianto
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto meminta maaf kepada masyarakat terkait penularan Covid-19 yang terjadi di Kota Tanjungpinang. Isdianto dipastikan positif Covid-19 pada Jumat (31/7).

"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat dengan adanya musibah ini," kata Isdianto saat memimpin rapat rutin bersama kepala dinas melalui aplikasi Zoom di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (3/8).

Isdianto merasa yakin bahwa musibah ini terjadi bukan atas keinginan manusia, namun rencana dari Allah. “Saya juga mohon maaf kepada semuanya. Saya saat ini sedang mengalami musibah yang tidak kita rencanakan. Allah akan berikan cobaan kepada umatnya tidak akan melebihi dari kemampuan kita untuk menghadapinya," ucapnya.

Oleh karena itu, ia berharap cobaan ini cepat berlalu. Sehingga masyarakat semua sehat sehingga bisa beraktivitas seperti biasa.

Tepat pukul 08.30 WIB, saat rapat dimulai, Isdianto mengenakan baju putih dan peci hitam serta lengkap menggunakan masker. Rapat ini juga diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tengku Said Arif Fadillah, Asisten Administrasi Umum Hasbi dan Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana dari Ruang Rapat Lantai IV Kantor Pemerintah Kepulauan Riau di Pulau Dompak, Tanjungpinang.

Sementara itu beberapa kepala dinas, biro dan badan juga mengikuti rapat ini melalui rumah masing-masing karena masih melakukan karantina mandiri menunggu hasil swab yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.

Isidanto mengatakan seluruh organisasi pemerintahan tetap harus berjalan, meski mereka menjalani masa karantina. Seluruh urusan administrasi dan pelayanan kebutuhan masyarakat jangan sampai terhambat akibat permasalahan ini.

Ia juga tetap melaksanakan tugas sehari-hari walaupun saat ini sedang melalukan karantina mandiri di kediaman. “Saya mengharapkan semua pimpinan OPD dan staf jangan terkendala semua kegiatan, walaupun saya dalam kondisi karantina. Tetap jalankan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada protokol kesehatan,” ujarnya.

Kepada pimpinan RSUP Raja Ahmad Thabib secara khusus, Isdianto berpesan agar layanan kepada masyarakat harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu untuk layanan swab massal untuk masyarakat harus tetap dibuka, dan jangan sampai ada masyarakat yang tidak terlayani.

“Terima kasih saya ucapkan kepada masyarakat karena antusias dan kesadaran yang tinggi memeriksa kesehatannya ke RSUP Kepri. Layanan swab jangan sampai berhenti karena masih banyak masyarakat yang ingin memeriksakan diri,” kata Isdianto.

Sementara itu, Sekda Kepri Arif Fadillah menyampaikan kepada Gubernur Isdianto bahwa hingga saat ini telah dilakukan pengambilan sampel sebanyak 738 sampel swab. Pengambilan dilakukan mulai tanggal 30 Juli-2 Agustus 2020.

“Untuk wilayah Bintan dan Tanjungpinang dapat melakukan tes swab di RSUP Kepri. Untuk wilayah Batam pada rumah sakit Embung Fatimah dan untuk masyarakat Kepri yang ada di Jakarta dapat melakukan tes swab di Kimia Farma Cikini Jakarta,” katanya.

Untuk hasil swab, Arif mengemukakan bahwa akan keluar mulai Senin (3/8) dan beberapa hari ke depan.

"Saya berharap dari hasil yang keluar nantinya banyak negatif sehingga akan lebih mudah penanganan di rumah sakit. Namun apabila nantinya hasil menunjukkan bahwa banyak yang positif maka Pemerintah Kepri telah menyediakan beberapa lokasi karantina karena kapasitas di RSUP telah penuh," katanya.

Isdianto diambil swab pada Selasa (28/7) di Tanjungpinang atau sehari setelah dilantik sebagai Gubernur Kepri di Istana Negara. Isdianto diketahui tertular Covid-19 pada Jumat (31/7).

Sementara pada Selasa siang (28/7), ratusan orang berada di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menyambut kedatangan sang gubernur. Isdianto yang didampingi para ajudan, keluarga dan kepala dinas disambut riang gembira.

Mereka tidak hanya bersalaman, melainkan berpelukan dan cium pipi kiri dan kanan, seperti melupakan bahwa Kepri, khususnya Tanjungpinang belum terbebas dari Covid-19. Serangkaian kegiatan dilaksanakan pada hari itu, termasuk doa selamat dan tepung tawar.

Selanjutnya, Isdianto melanjutkan kegiatan seremonialnya di rumah kediaman istri dari almarhum HM Sani, abang kandungnya yang berhasil memenangkan Pilkada Kepri tahun 2010 dan tahun 2015.

Ia bersama ratusan orang dari berbagai kalangan pun sempat memanjatkan doa di makam HM Sani di Makam Pahlawan Tanjungpinang. Pada hari yang sama, di Gedung Daerah Tanjungpinang, kegiatan seremonial semakin ramai dihadiri pejabat, tokoh masyarakat, wartawan dan para pendukungnya. Mereka larut dalam kebahagiaan sehingga terkesan melupakan Covid-19.

Dalam kegiatan ini tampak Isdianto tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak. Di gedung bersejarah itu pula ramai pejabat, wartawan dan masyarakat yang berfoto bersama dengan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Informasi itu menyebabkan ratusan orang antre di posko RSUP Kepri. Bahkan puluhan wartawan yang kontak erat dengan gubernur pun diambil swab tadi pagi hingga sore.

Selain mereka, sejumlah pengurus Lembaga Adat Melayu yang tampak berfoto tanpa menggunakan masker, dan pemilik kedai kopi yang dikunjungi Isdianto tiga hari lalu juga diambil swab.

Rektor dan pejabat lainnya di lingkungan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang yang ikut rapat bersama gubernur tiga hari lalu juga diambil swab di RSUP Kepri.



Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler