Positif Covid-19 di Indonesia Tambah 1.679, Jatim Terbanyak

Hanya Jateng yang mencatatkan kasus sembuh lebih banyak daripada kasus positif.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga saat menyantap hidangan makan gratis di kawasan Cipinang, Jakarta, Senin (3/8). Aksi solidaritas makan gratis dari sumbangan donatur itu diperuntukan bagi masyarakat umum selama masa pandemi Covid-19 yang berlangsung setiap Senin hingga Jumat pada pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB, dengan menyediakan 70 hingga 100 porsi makanan setiap harinya dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.679 orang dalam 24 jam terakhir. Dari angka tersebut, Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi yang mencatatkan kasus baru terbanyak, yakni 478 orang.

Menyusul kemudian DKI Jakarta dengan 472 kasus baru, Sulawesi Selatan dengan 97 kasus, Jawa Tengah dengan 95 kasus, dan Sulawesi Utara dengan 78 kasus baru. Dari lima besar provinsi dengan penambahan kasus terbanyak tersebut, hanya Jawa Tengah (Jateng) yang mencatatkan kasus sembuh lebih banyak daripada kasus positifnya. Hari ini, ada 110 pasien Covid-19 yang sembuh di Jateng. Bahkan, Sulawesi Selatan mencatatkan nol kasus sembuh pada hari ini.

Namun, ada angka yang perlu disoroti dalam laporan Covid-19 hari ini, yakni jumlah spesimen yang diperiksa pada Ahad (2/8) kemarin hanya 14.728 unit. Padahal, rata-rata spesimen harian di Indonesia sudah mulai stabil di atas 20 ribu unit. Seperti yang sudah-sudah, sedikitnya jumlah spesimen diperkirakan karena sejumlah laboratorium yang libur pada Ahad.

Jumlah pasien Covid-19 sembuh juga dilaporkan semakin banyak, dengan 1.262 kasus sembuh pada hari ini. Selain itu ada 13 provinsi yang melaporkan jumlah pasien sembuh lebih banyak daripada jumlah pasien positif yang baru.

Sementara jumlah pasien yang meninggal dengan status Covid-19 bertambah 66 orang pada hari ini. Sehingga, jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia ada 5.302 orang.

Baca Juga


Saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya agar fokus mengkampanyekan pentingnya disiplin protokol kesehatan dalam dua pekan ke depan. Kampanye protokol kesehatan ini harus dilakukan secara masif melalui berbagai platform yang ada mengingat jumlah kasus covid-19 semakin meningkat saat ini.

“Saya ingin fokus saja, seperti yang saya sampaikan yang lalu. Mungkin dalam dua minggu ini kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti minggu, dua minggu berikut, kampanye mengenai jaga jarak atau cuci tangan misalnya,” kata Jokowi, Senin (3/8).

 

Jokowi ingin agar penjelasan mengenai pentingnya cuci tangan, pemakaian masker, dan juga jarak dilakukan secara terpisah. Sehingga, masyarakat dapat memahami dengan baik pentingnya perubahan perilaku saat ini.

“Tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker. Kalau barengan mungkin untuk menengah ke atas bisa ditangkap secara cepat. Tapi yang dibawah ini, yang menurut saya, memerlukan satu per satu,” kata Jokowi.

Presiden juga ingin melibatkan peran ibu-ibu organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mengkampanyekan pentingnya disiplin protokol kesehatan di lingkungannya. Menurutnya, pelibatan kader PKK dalam mengkampanyekan protokol kesehatan ini akan efektif.

“Saya ingin ini melibatkan PKK. Kita coba PKK. Saya enggak tahu, tapi kalau ibu-ibu ini nanti khawatir mengenai masalah Covid ya mungkin kita rem. Tapi kalau ibu-ibu siap, saya kira PKK ini juga efektif untuk door to door urusan masker,” jelas Jokowi.

Masker Tiga Lapis WHO - (Republika)



 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler