Prancis Hingga AS Ulurkan Tangan untuk Lebanon
Banyak negara di dunia segera mengulurkan bantuan untuk Lebanon
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Ledakan di ibu kota Lebanon memicu keprihatinan pemimpin dunia karena Lebanon semakin tenggelam dalam krisis dan konflik berkepanjangan. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan solidaritas atas ledakan yang terjadi di Lebanon.
Dia mengatakan Prancis akan mengirim sumber daya ke lokasi ledakan. "Saya menyatakan solidaritas persaudaraan saya dengan Lebanon setelah ledakan yang menewaskan begitu banyak korban dan kerusakan malam ini di Beirut. Prancis berdiri di samping Lebanon. Bantuan dan sumber daya Perancis sedang diangkut di tempat (ledakan)," tulis Macron di Twitter.
Bantuan kepada Lebanon juga ditawarkan oleh Iran. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan Teheran siap membantu Lebanon dengan cara apa pun.
"Kami bersama orang-orang Lebanon yang hebat dan tangguh. Iran siap sepenuhnya memberikan bantuan dengan cara apa pun. Lebanon tetap kuat," kata Zarif.
Israel juga menawarkan bantuan kemanusiaan bagi Lebanon melalui organisasi asing karena Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Lebanon. Di bawah arahan Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, Israel akan mengirimkan bantuan melalui pertahanan internasional dan saluran diplomatik.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menyampaikan belasungkawa atas ledakan di Lebanon. Menurut kantor berita pemerintah Qatar News Agency (QNA), pemerintah Qatar akan mendirikan rumah sakit lapangan untuk mendukung respons medis dalam menangani korban ledakan. Sheikh Tamim berharap semua korban yang terluka dapat pulih dengan cepat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menyampaikan empatinya kepada Lebanon dan menawarkan untuk memberikan bantuan. Trump menyebut ledakan itu seperti sebuah serangan yang mengerikan.
"Amerika Serikat siap membantu Lebanon. Kami akan berada di sana untuk membantu. Ini seperti serangan yang mengerikan," ujar Trump dalam pertemuan di Gedung Putih, dilansir Aljazirah.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menggambarkan peristiwa ledakan itu sebagai sebuah tragedi yang mengerikan. Pompeo menyatakan AS akan menunggu temuan hasil penyelidikan pihak berwenang terkait penyebab ledakan.
Turki dan Arab Saudi juga menyatakan solidaritas kepada Lebanon. Kedua negara ini akan memberikan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan bagi rakyat Lebanon.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan staf kedutaan Jerman turut menjadi korban luka-luka dalam ledakan itu. Gedung kedutaan Jerman terletak tidak jauh dari pelabuhan dan mengalami kerusakan namun tidak terlalu parah.
Kanselir Angela Merkel melalui juru bicaranya mengaku terkejut dengan ledakan tersebut. Merkel mengatakan, Jerman siap memberikan bantuan kepada Lebanon.