Cerita Perjalanan Kru NASA ke Bumi dengan Pesawat SpaceX

Dua astronaut NASA kembali ke Bumi pada Ahad (2/8) dengan pesawat Endeavour SpaceX.

EPA-EFE/SPACEX HANDOUT
Sebuah gambar selebaran yang disediakan oleh SpaceX menunjukkan astronot NASA Bob Behnken (L) dan Doug Hurley berpartisipasi dalam uji terintegrasi penuh dari perangkat keras penerbangan SpaceX Crew Dragon di fasilitas pemrosesan SpaceX di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, AS, 30 Maret 2020 ( dikeluarkan 02 Agustus 2020). Mengusung astronot NASA Robert Behnken dan Douglas Hurley, Endeavour dijadwalkan akan mendarat di Teluk Meksiko pada 02 Agustus. Pasangan ini diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 30 Mei 2020, di pesawat ruang angkasa yang dibangun secara komersial pertama untuk membawa orang ke orbit.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Astronaut Badan Antariksa AS (NASA) Bob Behnken dan Doug Hurley selamat kembali ke Bumi setelah dua bulan berada di stasiun ruang angkasa internasional (ISS), Ahad (2/8). Keduanya menggambarkan kegaduhan, panas dan goncangan untuk kembali dari luar angkasa di pesawat ruang angkasa Crew Dragon.

Behnken dengan jelas menggambarkan awan yang mengalir di dekat jendela dan tersentak-sentak yang seperti 'dipukul di belakang kursi dengan tongkat baseball'. Namun Hurley dan Behnken mengatakan bahwa wahana antariksa itu tampil seperti yang diperkirakan.

Kedua astronaut turun ke Teluk Meksiko, mengakhiri misi kru komersial pertama ke stasiun ruang angkasa. "Ketika kami turun melalui atmosfer, saya pribadi terkejut betapa cepatnya semua peristiwa terjadi. Sepertinya hanya beberapa menit kemudian, setelah de-orbit burns selesai, kami bisa melihat ke luar jendela dan melihat  awan melintas,"katanya pada siaran konferensi pers dari NASA Space Center NASA di Houston, dilansir di BBC, Rabu (5/8).

"Begitu kita turun sedikit ke atmosfer, Dragon benar-benar menjadi hidup. Itu mulai membakar pendorong dan membuat kita menunjuk ke arah yang tepat. Suasana mulai bising, Anda dapat mendengar suara gemuruh di luar kendaraan. Dan ketika pesawat mencoba mengendalikan, Anda merasakan sedikit getaran di tubuh Anda," ucap dia.

Ketika pesawat ruang angkasa yang dinamai Endeavour oleh krunya itu turun melalui atmosfer, keributan meningkat besar dan pendorong mulai menembak terus menerus.  "Saya memang merekam beberapa audio tetapi tidak terdengar seperti mesin, itu terdengar seperti binatang," kata Behnken.

Selama kembali dari ISS, modul kru harus terpisah dari bagian yang disebut bagasi, yang memiliki panel surya dan radiator penghilang panas. "Semua peristiwa perpisahan, mulai dari pemisahan batang hingga penembakan parasut, sangat mirip dengan dipukul di belakang kursi dengan tongkat baseball," kata Bob Behnken.

"Cukup ringan untuk pemisahan bagasi tetapi dengan parasut itu adalah kejutan yang cukup signifikan," kata dia.

Behnken juga menggambarkan perasaan "pemanasan" di dalam kapsul.  Dia memuji para insinyur yang bekerja di pesawat ruang angkasa Dragon Crew: "Saya tidak bisa mengatakan cukup tentang seberapa baik tim SpaceX melatih kita," katanya.

Setelah pendaratan pada hari Ahad, armada kapal pribadi mendekati Dragon yang terayun-ayun, yang turun di laut lepas Pensacola, Florida.

Mereka diminta untuk menjauh di tengah kekhawatiran terhadap bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan dari sistem propulsi kapsul.

"Kami tentu menghargai orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam acara tersebut, tetapi ada beberapa aspek keamanan yang seperti administrator (kepala NASA Jim Bridenstine) katakan: kita harus melihat, karena itu tidak dapat terjadi seperti yang dilakukan sebelumnya,"jelasnya.

NASA menyerahkan transportasi astronaut ke dan dari ISS ke perusahaan swasta, yaitu SpaceX dan Boeing. Sejak pesawat ulang-alik pensiun pada tahun 2011, Amerika Serikat tidak memiliki kendaraan untuk meluncurkan astronot dari negaranya.

Pada tahun-tahun berikutnya, Rusia telah membayar puluhan juta dolar per kursi untuk meluncurkan anggota kru AS dengan kendaraan Soyuz.

Selama misi ulang-alik terakhir yaitu STS-135 pada 2011, para kru meninggalkan bendera AS di stasiun ruang angkasa dengan maksud agar kru berikutnya yang akan meluncurkan kendaraan AS mengembalikannya ke Bumi.

Sembilan tahun kemudian, Hurley dan Behnken telah membawa kembali dengan barang simbolis tersebut, yang juga terbang pada misi pesawat ulang-alik pertama pada tahun 1981.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler