Presiden Prancis akan Kunjungi Lebanon
Macron akan bertemu dengan pemimpin-pemimpin politik Lebanon.
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mengunjungi Lebanon. Kantor presiden Prancis mengatakan, kunjungan Macron pada Kamis (6/8) untuk menunjukkan dukungannya pada bekas jajahan Prancis itu.
Presiden akan mengunjungi Beirut, lokasi ledakan yang menewaskan 100 orang dan melukai 4.000 lainnya. Pada Rabu (5/8) kantor presiden Prancis mengatakan Macron akan bertemu pemimpin-pemimpin politik Lebanon.
Negara-negara lain juga mengirimkan tim SAR (search and rescue) dan tim medis ke negara Mediterania itu. Lebanon bekas wilayah perlindungan Prancis dan kedua negara menjaga hubungan baik di bidang politik dan ekonomi.
Sejumlah negara di seluruh Timur Tengah dan Eropa mengirimkan juga bantuan. Uni Eropa mengaktifkan sistem perlindungan sipil untuk mengumpulkan pekerja dan peralatan darurat dari 27 negara anggota.
Komisi Uni Eropa berencana untuk mengirimkan 100 pemadam kebakaran berikut kendaraan, anjing pelacak dan peralatan untuk menemukan orang yang terjebak di puing-puing bangunan. Republik Cezka, Prancis, Jerman, Yunani, Polandia dan Belanda ambil bagian dalam upaya tersebut.
Sistem pemetaan Uni Eropa akan digunakan untuk membantu pemerintah Lebanon menentukan tingkat kerusakan. Tim darurat Prancis serta pakar teknologi dan kimia berangkat ke Lebanon.
Juru bicara keamanan sipil nasional Prancis Michael Bernier mengatakan tugas mereka mengidentifikasi resiko spesifik produk-produk yang disimpan di wilayah tersebut dan resiko ledakan lainnya. Sejumlah unit memiliki pengalaman dalam menangani dampak gempa bumi, kebakaran hutan dan bencana internasional lainnya.