Pemerintah Diminta Tegur Anji

Anji dinilai telah beri ruang ke Hadi Pranoto untuk memberikan penyesatan informasi .

Instagram Anji (Dunia Manji)
Musisi Anji
Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Nabil Haroen meminta pemerintah dan aparat keamanan memberikan teguran pada pegiat media sosial Anji dan Hadi Pranoto, yang mengklaim menemukan obat Covid-19.  Nabil menilai, Harus ada tindakan tegas berupa teguran maupun hukuman atas penyesatan informasi publik yang terjadi.

"Hadi Pranoto telah menyesatkan publik, dan dampaknya besar. Pihak musisi Anji, yang memberi ruang/channel youtube juga harus diberi teguran dan bahkan hukuman," kata Nabil Haroen saat dihubungi, Rabu (5/8).

Jika terbukti melanggar hukum, keduanya dinilai telah merugikan negara dalam penyesatan informasi. Ia mengatakan, Indonesia perlu terus menerus mengkampanyekan literasi digital, sekaligus membangun kesadaran warga dalam konteks ini.

Program-program pemerintah bisa diarahkan ke ruang tersebut dengan lebih intensif. Politikus PDIP ini menilai hal itu bisa dilakukan dengan menggandeng komunitas-komunitas warga untuk membangun literasi digital dalam lingkaran kecil, tapi berdampak masif. "Warga yang sadar literasi digital, harus speak up. Kita harus berani bicara, gunakan media sosial untuk berbagi inspirasi, sekaligus juga membentengi informasi-inflrmasi negatif, atau berbagai macam hoax," kata dia.

Yang menarik, tambah Nabil, gerakan massif dapat dilakukan dengan memberi 'jempol ke bawah', sebagai bentuk kritikan, atas informasi-informasi hoaks yang beredar di ruang sirkulasi digital Indonesia.

Sebagaimana diketahui, dalam akun YouTube-nya, Anji mengundang dan mewawancara Hadi Pranoto. Dalam video tersebut Hadi mengaku sebagai Ahli Mikrobiologis, yang ternyata bukan merupakan Ahli Mikrobiologis dan menyampaikan informasi yang keliru.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler