Mandiri Syariah-BTN Syariah Kerja Sama Penyaluran KPR

Sebagai langkah awal sinergi, BTN Syariah dan Mandiri Syariah akan melakukan CPA.

Tahta Aidilla/Republika
Direktur Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho (kanan), Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari (kiri) berdiri didepan layar usai penandatanganan nota kesepahaman virtual kerjasama produk keuangan syariah di Jakarta, (11/8). PT Bank Tabungan Negara  (Persero) Tbk dalam hal ini Unit Usaha Syariah atau BTN Syariah dan Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menjalin sinergi dan kolaborasi dalam rangka memperluas layanan Pembiayaan Kepemilikan Perumahan (KPR).
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) bekerja sama dengan unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara  (Persero) Tbk untuk memperluas layanan Pembiayaan Kepemilikan Perumahan (KPR). Keduanya menandatangani nota kesepahaman kerja sama  produk keuangan syariah.

Baca Juga


Termasuk di antaranya joint financing, joint acquisition, optimalisasi basis konsumen, edukasi, serta kerja sama bisnis jangka panjang lainnya. Direktur Operation, IT and Digital Banking Bank BTN, Andi Nirwoto menyampaikan, kemitraan ini menyatukan kompetensi utama dari BTN maupun Mandiri syariah.

"Sinergi tersebut dapat memberikan produk pelayanan yang lebih baik, efektif, efisien dan luas kepada nasabah," kata Andi dalam keterangan pers, Selasa (11/8).

Kompetensi utama BTN Syariah adalah pemimpin pasar pembiayaan perumahan yang memiliki kemitraan kuat dengan para developer perumahan. Ini akan disinergikan dengan kompetensi utama dari Mandiri Syariah dalam segmen infrastruktur IT, jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia, dan likuiditas yang kuat untuk memastikan ekspansi pembiayaan lebih luas.

Andi mengatakan, sebagai langkah awal sinergi, BTN Syariah dan Mandiri Syariah akan melakukan Customer Asset Purchase (CPA). Dengan langkah ini, BTN akan mendapatkan dana segar untuk penyaluran pembiayaan syariah dengan lebih agresif.

"Ini akan mengurangi mismatch antara long term funding dan long term financing," kata Andi.

Dengan sinergi tersebut, BTN Syariah optimistis dapat mencapai target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 24,6 triliun. Per semester I 2020, pertumbuhan pembiayaan BTN syariah tercatat 3,07 persen (yoy) menjadi Rp 23,88 triliun.

Andi menambahkan, tujuan yang tak kalah penting dari sinergi ini adalah untuk meningkatkan peranan bank syariah dalam peningkatan literasi keuangan syariah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari juga menegaskan sinergi dan kolaborasi bisnis saat ini merupakan sebuah keharusan, karena setiap perusahaan memiliki core competence.

"Kerja sama ini juga implementasi core values BUMN yaitu AKHLAK khususnya poin terkait kolaboratif," kata Toni.

Sampai dengan Juni 2020 Mandiri Syariah memiliki kekuatan DPK yang sangat baik. Khususnya tabungan yang mencapai Rp 42,52 triliun atau tumbuh 17,04 persen (yoy). Hal Ini menyebabkan Mandiri Syariah memiliki kekuatan likuiditas yang bisa disinergikan dengan BTN syariah. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler