Vietnam Daftar Beli Vaksin Covid-19 Rusia
Vaksin yang dikembangkan Vietnam kemungkinan baru tersedia akhir 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Kementerian Kesehatan Vietnam telah mendaftar untuk membeli vaksin Covid-19 Rusia saat negara Asia Tenggara itu memerangi gelombang baru wabah virus Corona setelah berbulan-bulan tidak ada kasus lokal. Demikian dilaporkan televisi pemerintah, Jumat (14/8).
Rusia pada Rabu (12/8) mengatakan bahwa gelombang pertama vaksin Covid-19 pertama di dunia itu akan diluncurkan dalam dua pekan. Rusia menolak tuduhan "tidak berdasar" dari beberapa ahli yang khawatir tentang keamanan vaksin tersebut menyusul persetujuan cepat Moskow terhadap obat Covid-19 tersebut.
"Sementara itu, Vietnam masih akan terus mengembangkan sendiri vaksin Covid-19," kata stasiun penyiaran Vietnam Television (VTV), yang mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Vietnam.
Kementerian Kesehatan Vietnam tidak menyebutkan tentang jumlah dosis vaksin Rusia yang dipesan atau waktu yang diharapkan untuk menerima vaksin tersebut.
"Vaksin yang dikembangkan sendiri oleh Vietnam akan tersedia pada akhir 2021," kata kementerian kesehatan bulan lalu.
Vietnam dipuji karena berhasil menekan penularan awal Covid-19 melalui pengujian agresif, pelacakan kontak, dan karantina. Namun, negara itu sekarang sedang berupaya untuk mengendalikan kasus infeksi Corona di beberapa lokasi yang terkait dengan kota liburan populer Da Nang, tempat wabah baru Covid-19 terdeteksi pada 25 Juli.
Vietnam telah melaporkan total 911 kasus Covid-19, dengan 21 kematian.
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc telah memperingatkan bahwa risiko penyebaran virus yang lebih luas "sangat tinggi", dan mengatakan bahwa beberapa hari mendatang akan menjadi waktu yang "kritis" dalam memerangi wabah tersebut.
Kepala satuan tugas penanganan virus corona Vietnam, Vu Duc Dam, pada Jumat mengatakan bahwa Vietnam sekarang tidak punya pilihan selain hidup secara aman berdampingan dengan virus Corona. "Kita menerapkan langkah-langkah antivirus di negara miskin, jadi setiap orang harus tetap waspada dan tahu bagaimana melindungi diri dari virus," kata Dam, seperti dikutip oleh media pemerintah Vietnam.