Dua Hari, Kasus Baru Covid-19 di Prancis di Atas 3.000

Kemenkes Prancis melaporkan 3.015 infeksi baru Covid-19 pada Ahad (16/7).

EPA-EFE / Julien de Rosa
Sejumlah orang mengenakan masker menikmati sinar matahari di depan Menara Eiffel pada akhir pekan pertama setelah dua bulan diberlakukannya lockdown di Paris, Prancis,Ahad (17/5). Prancis mulai melongarkan lockdown secara bertahap di tengah pandemi COVID-19.
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kementerian Kesehatan Prancis pada Ahad (16/7) melaporkan 3.015 infeksi baru virus corona selama 24 jam terakhir. Sudah dua hari berturut-turut jumlah kasus baru di atas 3.000.

Namun, angka tersebut lebih rendah dibandingkan 3.310 kasus yang tercatat pada Sabtu (15/8), menandai jumlah tinggi pasca-lockdown, menurut data kementerian.

Lonjakan tajam kasus Covid-19 di Prancis membuat otoritas di dua kota terbesar negara itu, yakni Paris dan Marseille, memperluas zona yang mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan. Sementara itu pemerintah juga akan mengusulkan penggunaan masker di tempat kerja.

Lonjakan kasus juga memicu Inggris memberlakukan karantina 14 hari bagi pendatang asal Prancis pada Sabtu.

Jumlah klaster Covid-19 yang sedang diselidiki di Prancis bertambah menjadi 263, menurut pernyataan situs kementerian.

Jumlah pasien rawat inap naik tipis menjadi 4.860, menambah peningkatan sehari sebelumnya. Sementara itu, jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) tidak berubah yakni 376 pasien setelah sebelumnya sempat bertambah, katanya.

Jumlah kematian kumulatif akibat Covid-19 di Prancis untuk rumah sakit dan panti jompo menjadi 30.410, katanya.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler