Beda PSG dan Muenchen Jelang Final Liga Champions
Final Liga Champions mempertemukan PSG dan Muenchen.
REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Jalan terjal dilalui sebelum akhirnya muncul dua klub yang akan tampil di partai puncak Liga Champions. Sejumlah kejutan terjadi seiring adaptasi pelaksanaan kompetisi karena pandemi corona.
Tim yang disinyalir bisa menembus final, sebut saja Manchester City, Juventus, dan Atletico Madrid nyatanya gagal. Hingga akhirnya laga final mempertemukan Paris Saint Germain dengan Bayern Muenchen.
Dilansir dari laman ESPN, Jumat (21/8), laga ini menjadi final pertama bagi PSG yang mewakili Perancis. Dengan dukungan investasi Qatar yang besar, PSG menandakan laga final ini sebagai kebangkitan mereka dalam menaikkan nama klub.
Jika PSG tertolong oleh dana yang besar, lain halnya dengan Bayern Muenchen. Tim yang mewakili Jerman ini sudah 11 kali menembus final. Sebagai klub langganan juara Bundesliga, tentu membuktikan Bayern Muenchen memiliki daya saing yang kuat di tingkat Eropa.
Perlu diakui Bayern Muenchen mengawali kompetisi dengan tertatih-tatih. Bahkan pelatih lamanya, Niko Kovac mundur dan digantikan oleh sang asisten Hansi Flick. Hingga akhirnya, Bayern tumbuh semakin kuat dengan memenangkan Bundesliga dan Piala Jerman.
Bayern Muenchen mampu memenangkan 20 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi. Salah satu kemenangan fenomenalnya adalah melumat habis klub terbesar di dunia, Barcelona dengan skor 8-2 di laga perempat final.
Di sisi lain, PSG sama-sama dominan di kompetisi domestik. Namun nasib PSG tidak sebaik lawannya karena sempat kesulitan menembus babak semi final akibat laga sengit melawan Atalanta.
Keberuntungan besar bisa jadi milik kedua tim ini. Meski seluruh kompetisi sempat dihentikan, kedua klub tidak terlalu terkena dampak dari lockdown. Secara kualitas, keduanya mampu bermain konsisten usai kompetisi kembali digelar.
Perang bintang pun akan terjadi di laga ini. Flick tentu akan menyiapkan pemain terbaiknya untuk membela Bayern Munich. Apalagi, Bayern kehilangan dua pemain termahalnya, Corentin Tolisso dan Lucas Hernandez serta bek tengah, Niklas Sule yang terkena cedera jangka panjang. Demi menjaga konsistensi, Bayern Munich tentu akan menyiapkan pemain kuncinya, Thiago Alcantara dan Alphonso Davies.
Di sisi lain, PSG tentu akan membuat pemain termahalnya, Neymar untuk bisa menguasai pertandingan. Sempat dikritik karena penampilannya yang sering berubah, nyatanya Neymar tetap membuktikan diri dengan kualitasnya.