Kasus Covid-19 Sumsel Capai 4.037 Orang
Sumsel ada pada peringkat sembilan kasus terbanyak se-Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Kasus terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 di Sumatera Selatan telah mencapai 4.037 orang dengan total angka kesembuhan mencapai 2.744 orang dan angka kematian tercatat sebanyak 219 orang.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusridi Palembang, mengatakan kasus-kasus baru di Sumsel memang masih terus bermunculan setiap hari dan fluktuatif. Hal itu dipengaruhi jumlah sampel yang masuk ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
"Penambahan terakhir pada 21 Agustus ada 49 kasus positif baru, 46 kasus sembuh dan 2 kasus meninggal," ujar Yusri, Sabtu (22/8)
Total 4.037 kasus tersebut muncul selama lima bulan sejak kasus pertama diumumkan pada 23 Maret 2020. Kota Palembang masih menjadi penyumbang kasus positif terbanyak di Sumsel yang kini telah mencapai 2.492 orang atau 61,7 persen dari keseluruhan kasus di Sumsel.
Berdasarkan data harian tercatat bahwa penambahan dari 3.000 kasus ke 4.000 kasus terjadi selama 34 hari (19 Juli - 22 Agustus 2020), terbilang lebih lambat dibandingkan penambahan dari 2.000 ke 3.000 yang terjadi selama 21 hari (28 Juni - 19 Juli).
Melambatnya penambahan kasus tersebut disebabkan jumlah sampel yang diperiksa BBLK Palembang memang sudah menurun, kata dia, sehingga rerata penambahan kasus berkisar pada angka 30 - 40 orang per hari.
"Bukan pemeriksaannya yang bermasalah, tapi karena hasil swab lebih banyak yang negatif, kalau pemeriksaan sekarang prosesnya 3 - 4 hari," tambahnya.
Selain itu, dominasi kasus dilihat dari jenis kelamin hampir berimbang, laki-laki yang terkonfirmasi positif berjumlah 2.020 orang dan perempuan berjumlah 2.017 orang.
"Kecenderungan saat ini kasus-kasus muncul dari klaster perkantoran, berbeda saat PSBB yang banyak dari masyarakat umum," kata Yusri.
Total 4.037 kasus per 21 Agustus itu masih menempatkan Sumsel pada peringkat sembilan kasus terbanyak se-Indonesia, sedangkan rasio kesembuhan yang telah mencapai 67,97 persen menempatkan Bumi Sriwijaya di posisi ke 20.