JK: Pembuatan Vaksin Butuh Biaya Besar

Indonesia butuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk memastikan pembuatan vaksin.

PMI
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla
Rep: Fauziah Mursid Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla menilai Indonesia membutuhkan kerja sama dengan global dalam membuat vaksin Covid-19. Sebab, pembuatan vaksin membutuhkan biaya yang besar. "Untuk vaksin sendiri memang kita harus berkerja sama secara global karena biaya riset dan produksinya tidak murah," ujar JK dalam keterangannya, Ahad (23/8).

Baca Juga


Ia mengatakan, negara besar seperti Amerika Serikat saja dalam membuat vaksin membutuhkan biaya yang besar untuk seluruh warga. Karena itu, apalagi Indonesia juga membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk memastikan pembuatan vaksin tersebut.

Sebelumnya, JK juga menyingung soal hasil riset obat virus Covid-19. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu meminta semua pihak menunggu keputusan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, riset obat Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama TNI AD, Badan Intelijen Negara (BIN) telah melalui uji klinis fase ketiga dan tinggal diregistrasikan ke BPOM.

"Ya tentu akan diperiksa detail oleh instansi terkait kalau di Indonesia BPOM yang menentukan, karena itu obat," ujar JK dalam siaran pers, Ahad (23/8) saat ia menghadiri acara Donor Darah Ikatan Alumni Universitas Brawijaya di halaman gedung parkir A Gelora Bung Karno, Jakarta. Karena itu, sebelum diproduksi massal dan siap diedarkan maka harus melalui BPOM terlebih dahulu. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler