Transjakarta Revitalisasi 4 Halte Terintegrasi Stasiun KAI

Revitalisasi merupakan kesepakatan dari tindak lanjut pertemuan Gubernur dan Menhub.

Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembangunan skybridge di Halte TransJakarta CSW, Jakarta, Kamis (16/7). Skybridge atau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang akan terintegrasi antara Stasiun MRT ASEAN dengan Halte TransJakarta CSW tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2020.Prayogi/Republika.
Rep: Amri Amrullah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta berencana akan merevitalisasi empat halte terintegrasi stasiun Kereta Api (KAI). Rencana ini diungkapkan saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Transportasi Jakarta yang digelar, Selasa (25/8).


Penugasan Transjakarta untuk melaksanakan Peraturan Gubernur Nomor 20, tahun 2019 terkait membangun, merevitalisasi, pengoperasikan dan pemeliharan halte dan fasilitas pendukung lainya dalam rangka integrasi transportasi umum di Jakarta.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan pelaksanaan tersebut didasari pentingnya keselamatan dan kenyamanan warga DKI selama perjalanan menggunakan transportasi umum di DKI.

"Revitalisasi halte yang akan difokuskan, selain halte integrasi di enam lokasi yang sudah dibangun dan sedang berproses, seperti Halte Bundaran HI, Tosari, CSW, Cawang UKI, Velodrome, Lebak Bulus 2. Yang lain adalah halte-halte yang terintegrasi dengan moda Kereta Api Jabodetabek yaitu stasiun Commuter Line KAI Jakarta," jelas Nadia, Rabu (26/8).

Revitalisasi halte ini merupakan kesepakatan dari tindak lanjut pertemuan Gubernur DKI dengan Menteri Perhubungan RI untuk penataan Kawasan Transportasi Terintegrasi yaitu Halte Stasiun Matraman, Halte Stasiun Jatinegara, Halte Stasiun Juanda dan Halte Stasiun Cawang.

Dalam hal ini, lanjut Nadia, Transjakarta akan bekerjasama dengan satuan kerja perangkat daerah terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Dinas Pertamanan, dan lain sebagainya untuk memastikan keselarasan pembangunan dan penataan Kawasan.

Transjakarta adalah pengelola sistem Bus Rapid Transit (BRT) terpanjang di dunia. Menggabungkan operator milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), operator bus swasta dan koperasi warga.

Layanan transportasi kebanggaan warga DKI ini pada akhir tahun 2019 telah mengoperasikan 247 rute dan menjangkau 83 persen populasi di wilayah DKI dan sekitarnya. Dengan layanan firstmile lastmile yang disiapkan, Transjakarta kini sudah digunakan oleh lebih dari 1 juta pelanggan pada awal tahun 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler