Cita Rasa Kopi dari Mata Hati Barista Difabel

Sahabat difabel ini, tak 'patah langkah 'untuk menjadi barista atau penyeduh kopi.

Republika/Havid Al Vizki
Barista atau penyeduh kopi difabel
Rep: Havid Al Vizki Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berawal dari kesukaan meracik kopi, Ahmad Hilmy Almusawah membuka kedai kopi. Sahabat difabel ini, tak 'patah langkah 'untuk menjadi barista.


Berlokasi di Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Hilmy mendirikan Mata Hati Koffie dengan mengajak teman difabelnya untuk menjadi barista.

Ia jelaskan, walau dengan keterbatasan, Hilmy bersama temannya mendapat pelatihan untuk menjadi barista hanya satu hari. Sebagai barista difabel, cara meracik kopi tentu berbeda dengan barista pada umumnya. Untuk membuat kopi ia harus menggunakan alat pengukur waktu serta sendok takar khusus saat bekerja.

Selain untuk membantu sesama difabel, kedai kopi ini pun untuk membuktikan pada difabel lainnya bahwa keterbatasan bukan halangan. Dan, jika memang diniatkan pasti akan bisa.

Dengan menerapkan slogan Karena Rasa tidak Perlu Mata dan Cahaya, ia tegaskan dia tidak menjual keterbatasannya dalam meracik kopi. Menurutnya, cita rasa kopi yang utama.

Hilmy berharap pada teman-teman disabilitas lainnya untuk terus semangat dan pantang menyerah. Dan jangan pernah takut untuk mencoba. 

Berikut video lengkapnya.

 

 

Videografer | Havid Al Vizki

Video Editor | Fian Firatmaja

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler