Republikopi Aceh 8: Banyak Hal Dimulai dari Kopi Subuh
Tradisi unik, komunitas kopi subuh masyarakat Aceh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak sulit menemukan warung atau kedai kopi di wilayah Provinsi Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh. Gaya tradisional hingga modern dan kekinian, bisa dengan mudah anda temukan. Bahkan, tidak jarang ada lebih dari dua warung kopi yang berdiri saling berdekatan dalam satu ruas jalan. Hal itu tidak lepas dari tradisi masyarakat di wilayah yang berjuluk 'Serambi Makkah' dalam menikmati kopi.
Tak ada waktu ideal untuk minum kopi bagi masyarakat di Aceh, mungkin itu gambaran yang bisa diberikan jika melihat kebiasaan masyarakatnya. Di Aceh, kapanpun adalah waktu terbaik untuk menikmati kopi. Pagi, siang, sore, dan malam. Bahkan, usai sholat subuh pun, warung-warung kopi sudah sibuk melayani masyarakat yang datang. Seperti yang tim Ekspedisi Republikopi temui kala berkunjung ke salah satu warung kopi legendaris Kota Banda Aceh.
Subuh itu, warung kopi yang terletak di Jalan Tengku Iskandar Muda, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, telah ramai pengunjung. Mayoritas, pengunjung datang dengan masih memakai baju muslim, kopiah, dan kain sarung. Para pengunjung bukan saja datang dari masjid terdekat. Namun ada juga pengunjung yang datang dari masjid-masjid lainnya.
Tengku Zulfikar SBY, salah seorang pengunjung yang ditemui di Solong Ulee Kareng Coffee mengatakan, kopi subuh memang sudah menjadi suatu karakter khas masyarakat Aceh. Ia juga menambahkan, banyak ide-ide dari komunitas-komunitas di Aceh tercipta dari kopi subuh.
Videografer | Fakhtar Khairon Lubis, Fian Firatmaja
Fotografer | Thody
Host | Bayu Hermawan
Video Editor | Atar