Sidebar

Saudi Catat Infeksi Harian Baru Covid-19 di Bawah 1.000

Sunday, 30 Aug 2020 08:33 WIB
Saudi Catat Infeksi Harian Baru Covid-19 di Bawah 1.000. Foto: Seorang pria memakai masker saat akan membeli es krim di Saudi Arabia, Ahad (28/6). Kasus COVID-19 di dunia mencatatkan angka tertinggi dalam 24 jam terakhir pada Ahad (28/6), dengan jumlah lebih dari 10 juta kasus positif dan 500.000 kematian.(AP Photo/Amr Nabil)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Untuk pertama kalinya sejak 16 April, Arab Saudi mencatat kurang dari 1.000 kasus harian Covid-19. 987 kasus baru dikonfirmasi dengan total 313.911 pasien Covid-19 dilaporkan Sabtu (29/8) kemarin.

Pada 16 April, tercatat ada 762 kasus dan melonjak menjadi lebih dari 1.300 pada hari berikutnya. Saat ini, terdapat 21.630 kasus aktif dengan 1.555 pasien di antaranya berada di unit perawatan intensif.

Dilansir di Arab News, Arab Saudi juga mencatat 1.038 pemulihan, menambah total pasien sembuh menjadi 288.441. tingkat pemulihan bertambah menjadi 91,8 persen. Selain itu, Kerajaan mencatat ada 27 kasus meninggal, sehingga total menjadi 3.840 pasien.

Lebih dari 52.000 uji reaksi berantai polimerase baru (PCR) dilakukan dalam 24 jam terakhir. Jumlah total pengujian menjadi lebih dari 5 juta.

Menteri Kesehatan sebelumnya menyebut siswa dapat kembali ke sekolah ketika vaksin tersedia. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan, Dr. Hamad bin Mohammed Al-Shaikh mengatakan keputusan tersebut tidak dapat dikaitkan dengan sesuatu yang tidak diketahui.

"Kita harus beradaptasi, hidup dengan normal baru dan memperkirakan risiko masa depan yang dapat mempengaruhi mahasiswa dan mungkin dihadapi semua anggota fakultas dalam berbagai pengaturan,” katanya dilansir di Arab News, Ahad (30/8).

Ia juga menyebut keputusan akan diambil setelah Kementerian Pendidikan menyampaikan evaluasinya dalam lima minggu kepada Kementerian Kesehatan. Sementara Kementerian Kesehatan akan menghasilkan evaluasi dalam tujuh minggu.

Al-Shaikh mengatakan evaluasi ini merupakan upaya kolaboratif dan kelompok antara Kementerian Pendidikan dengan otoritas terkait.

Mengenai alasan di balik keputusan menilai situasi dalam tujuh minggu, dia mengatakan permintaan itu dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk memastikan tidak ada kebingungan antara infeksi Covid-19 dan flu musiman, yang biasanya muncul pada akhir September.

Menurut siaran pers, setelah dua hari di laut, pelayaran Red Sea Spirit akan kembali ke pelabuhan King Abdullah Economic City di Rabigh setelah mencurigai ada kasus Covid-19 yang terdeteksi.

Kasus yang dicurigai segera diisolasi dan penumpang diarahkan untuk tinggal di akomodasi mereka sesuai protokol keselamatan dan kesehatan. Kasus yang dicurigai segera dipindahkan ke rumah sakit pada saat kedatangan.  

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya