BUMN Siap Eksekusi PMN untuk Pemulihan Ekonomi
PMN akan menyalurkan dana pemerintah melalui program Mekaar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap eksekusi pencairan penyertaan modal negara (PMN) dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN). Direktur Utama (Dirut) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Arief Mulyadi mengatakan progres PMN dalam rangka PEN sudah semakin cepat.
"Insya Allah sesuai harapan kami, diperkirakan di awal atau pertengahan September ini akan terealisasi," ujar Arief saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (30/8) malam.
Arief mengatakan dana PMN akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan dan pemberdayaan kepada para nasabah PNM Mekaar. Arief menerangkan rata-rata penyaluran pembiayaan per hari PNM Mekaar dalam beberapa minggu terakhir Agustus sudah mencapai kisaran Rp 140 miliar sampai hampir Rp 200 miliar yg diberikan kepada 40 ribu hingga 65 ribu nasabah.
"Insya Allah tidak sampai satu bulan, dana (PMN) ini dapat kami realisasikan 100 persen untuk nasabah PNM Mekaar," ucap Arief.
Arief menyampaikan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dana (leveraging dana) juga akan semakin meningkat, baik dari pasar modal maupun perbankan komersial lantaran penerimaan dana PMN sebagai tambahan setoran penyertaan modal. Hal ini pada akhirnya akan memperbesar pembiayaan dan pendampingan perusahaan terhadap jumlah nasabah, serta memperluas area layanan yang saat ini ada di lebih dari 4.290 kecamatan, 430 kabupaten dan kota dalam 34 Provinsi.
"Jika di Desember 2019, jumlah nasabah aktif PNM Mekaar baru mencapai 6 juta nasabah, hari ini 30 Agustus 2020 sudah 6,5 juta nasabah. Insya Allah di Desember 2020 dapat mencapai 7,2 juta sampai 7,4 juta nasabah aktif setelah mendapatkan tambahan modal (PMN) ini," lanjut Arief.
Direktur Utama PT PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer menyampaikan PMN sebesar Rp 500 miliar yang didapat ITDC akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"PMN Rp 500 miliar untuk jalan kawasan khusus di KEK Mandalika dan infrastruktur pelengkapnya," ucap Abdulbar.
Sekretaris Perusahaan ITDC Miranti Nasti Rendranti menambahkann penggunaan dana PMN tersebut untuk pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang di KEK Mandalika.
"Rinciannya untuk pembuatan drainase, pekerjaan tanah, pelebaran perkerasan (termasuk bahu jalan), perkerasan aspal dan non aspal, pekerjaan struktur, pengembalian kondisi dan pekerjaan minor, pekerjaan umum dan lainnya," kata Miranti.
Kementerian Keuangan memperkirakan proses pencairan PMN akan dilakukan pada September atau akhir kuartal ketiga. Kini, Kemenkeu bersama kementerian terkait sedang membuat landasan hukum untuk proses penyaluran.