PPNI: Covid-19 Jangan Disandingkan dengan Isu Konspirasi

Persatuan Perawat Nasional Indonesia menegaskan Covid-19 benar benar ada.

Antara/FB Anggoro
Sejumlah perawat bersiaga dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19. Ilustrasi
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) meminta semua pihak tidak mengaitkan virus SARS-CoV-2 alias Covid-19 dengan isu konspirasi. PPNI menegaskan bahwa virus Corona jenis baru benar-benar ada sehingga tidak perlu didebatkan.

"Covid-19 memang ada dan jangan disandingkan dengan isu konspirasi," kata Sekretaris Badan Bantuan Hukum PPNI Maryanto kepada Republika di Jakarta, Senin (31/8).

Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 perlu menjadi perhatian bersama dan penanganan pemerintah pusat serta daerah. Dia meminta masyarakat untuk membangkitkan kembali kesadaran akan ancaman nyata Covid-19 dan cara penanganannya.

Dia meminta semua pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah untuk meningkatkan kembali kesadaran terkait Covid-19. Dia mengimbau agar publik menerapkan disiplin protokol kesehatan yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).

Dia juga meminta pemerintah untuk terus meningkatkan penelusuran, pelacakan dan pengecekan. Dia mengatakan, hal tersebut agar hasil di lapangan cepat diketahui supaya bisa segera diambil tindakan.

"Jangan sampai jatuh korban dulu baru prinsip 3M digalakkan terus menerus oleh semua pihak," katanya.

Ketua Tim Penanganan Covid-19 PPNI Jajat Sudrajat menilai bahwa sepertinya pandemi ini akan sulit dikendalikan. Dia mengatakan, hal tersebut akan terjadi kalau masyarakat tidak sadar akan bahaya serta tidak disiplin mencegah penularan Covid-19.

"Jika pandemi ini ingin segera berakhir atau terkendali masyarakat harus disiplin menerapkan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, makan makanan bergizi dan menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga," katanya.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat peningkatan kasus konfirmasi positif sebanyak 2.743 pada Senin (31/8). Sehingga jumlah total keseluruhan mencapai 174.796 dengan jumlah kasus sembuh mencapai 125.959 dan meninggal 7.414.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler