Bisnis Kurir dan Logistik Tumbuh Pesat di Saat Pandemi

Perilaku konsumen dalam berbelanja semakin mengarah kepada niaga daring

Fakhri Hermansyah
Jasa Pengiriman Paket Meningkat Jelang Lebaran. Kurir membawa kiriman paket di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jum’at (31/5).
Rep: novita intan Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis jasa kurir dan logistik tumbuh tinggi di masa pandemi Covid-19. Pertumbuhan tersebut terjadi karena masyarakat kian memilih berbelanja secara daring. 


Perusahaan jasa pengiriman, PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki), mencatat transaksi pengiriman per semester I 2020 tumbuh hingga 15 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Tiki bahkan menargetkan pertumbuhan mencapai 25 persen hingga akhir tahun. 

Vice President Director Tiki Ester Wiraseputra mengatakan, perilaku konsumen dalam berbelanja semakin mengarah kepada niaga daring di tengah pandemi. Hal tersebut, kata dia, tentu berdampak positif bagi perusahaan jasa pengiriman, salah satunya Tiki. 

"Pertumbuhan di jasa kurir masih terjadi meski ada pandemi dan ada penerapan pembetasan sosial berskala besar (PSBB)," kata Ester dalam konferensi video peringatan HUT ke-50 Tiki secara virtual, Selasa (1/9). 

Ester menambahkan, Tiki berupaya menangkap peluang bisnis di tengah pandemi dengan meluncurkan beberapa layanan baru. Ia mengatakan, Tiki pada pertengahan tahun meluncurkan produk dan layanan baru untuk wilayah DKI Jakarta, yaitu Tiki Putar (jemput antar). Menurut dia, layanan itu memberikan pilihan pengantaran dalam hitungan jam di hari yang sama dan diklaim lebih cepat dari produk same day service

Selain itu, kata dia, Tiki meluncurkan Tiki Serlok (Seller Online Booking). Layanan baru itu diperuntukkan para pedagang online dengan sejumlah fasilitas seperti gratis pick up, diskon, fasilitas COD, hingga pelunasan H+2 setelah transaksi. "Layanan ini juga bertujuan membantu pemerintah meningkatkan bisnis UMKM," kata Ester. 

Presiden Direktur Tiki Yulina Hastuti mengatakan, Tiki telah melalui berbagai fase perkembangan zaman dan perubahan perilaku konsumen selama lima dekade.  Menurut dia, salah satu kunci Tiki dapat terus tumbuh adalah komitmen melakukan pembenahan dan memperkuat internal. 

Ia menambahkan, Tiki juga terus melakukan inovasi layanan dan memperkuat pemanfaatan teknologi. Yulina menambahkan Tiki saat ini memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3700 gerai, dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia. 

"Tiki membangun kemitraan dengan para wirausaha lokal, bertumbuh bersama, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kemitraan waralaba," katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler