Emas Jadi Investasi yang Baik di Tengah Pandemi Covid-19

harga emas sejak 2015 hingga hari ini mengalami kenaikan yang dahsyat.

Wihdan Hidayat/Republika
Emas Logam Mulia/Ilustrasi
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak pada krisis multidimensi. Muhammad Assad sebagai entrepreneur merekomendasikan emas sebagai salah satu instrumen investasi saat wabah Covid-19 melanda.


Muhammad Assad yang kerap disapa Assad dalam Webinar yang digelar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menjelaskan, investasi yang disarankan di tengah kondisi krisis multidimensi saat ini.

"Kenapa emas? karena harga emas selalu naik dari tahun ke tahun," kata Assaad yang merupakan CEO Tamasia dalam rilisnya, Sabtu (6/9).

Tamasia adalah platform aplikasi digital yang memberikan fasilitas kepada pelanggan secara mudah, cepat, dan terpercaya dalam hal jual beli emas, titip emas, dan simpan emas yang dijalankan berdasarkan sistem syariah.

Menurut Assaad, harga emas sejak 2015 hingga hari ini mengalami kenaikan yang dahsyat. "Hari ini harga emas bisa mencapai Rp 1 juta per gram. Padahal akhir 2019 masih Rp 700 ribu per gram sekarang Rp 1.040 ribu. Jadi kalau bapak ibu mau investasi, saya sarankan emas," ujarnya.

Assaad menegaskan, alasan lain emas untuk produk investasi  karena emas dapat dipegang. Pasalnya, selama ini investasi yang dipilih tidak diketahui dalam bentuk apa. "Saat ini dari pada pegang uang, akan lebih baik emas," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler