.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika
Tumpukan tas yang sedang dilakukakan pengerjaan di Workshop tas kulit Biyantie di Kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9). Di saat normal dalam sebulan UKM tersebut mampu membuat rata-rata 1000 tas berbagai model, namun ketika pandemi mengalami penurunan 50-60 persen. Promosi dan pemasaran tas tersebut dilakukan melaui plafom digital baik media sosial ataupun marketplace.Prayogi/Republika