Satu Lagi Pengungsi Rohingya Meninggal Dunia di Aceh

Pengungsi Rohingya itu mengalami sesak nafas dan sakit hernia.

ANTARA/Rahmad
Pengungsi etnis Rohingya menabur bunga usai pemakaman keluarganya di tempat pemakaman umum Desa Kutablang, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/9/2020). Seorang perempuan etnis Rohingya bernama Nur Khalimah (21) yang merupakan bagian dari 296 orang Rohingya yang terdampar di Aceh pada Senin (7/9/2020) dini hari itu meninggal dunia di tempat penampungan BLK Desa Mee Kandang, Selasa (6/9) sekitar pukul 18.45 WIB karena sakit.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satu lagi warga imigran etnis Rohingya dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Mutia Kota Lhokseumawe. Dengan demikian sudah dua orang pengungsi yang meninggal dunia di tempat penampungan sementara.

Muslim etnis rohingya yang mengembuskan nafas terakhir tersebut, pria bernama Hilal berumur 22 tahun, di RSU Lhokseumawe sekitar pukul 07.15 WIB, pada Kamis. "Iya benar, tadi pagi satu pengungsi Rohingya meninggal dunia di RSU Cut Mutia," kata Kepala Bagian Humas RSU Cut Mutia Jalaluddin, di Kota Lhokseumawe.

Jalaluddin menjelaskan, pemuda Rohingya yang terdampar di perairan Lhokseumawe tersebut meninggal dunia karena menderita penyakit sesak nafas dan hernia. "Dia (Hilal, red) meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di rumah sakit," katanya.

Baca Juga


Pemulasaran jenazah dilakukan di RSU Cut Mutia. Jenazah pemuda etnis Rohingya tersebut dimakamkan di TPU Kuta Blang Kota Lhokseumawe.
"Dengan meninggal dunianya satu orang lagi, maka hingga saat ini masih ada tiga imigran Rohingya yang masih menjalankan perawatan di RSU Cut Meutia," katanya.

Sebelumnya juga dilaporkan meninggal satu warga Muslim Rohingya bernama Nur Khalimah, 21 tahun, dengan jenis kelamin perempuan di camp pengungsian BLK Lhokseumawe, Selasa (8/9) lalu.

Jenazah gadis Rohingya itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kuta Blang Kota Lhokseumawe, pada Rabu (10/9) kemarin

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler