Trump Lindungi Pangeran MBS Terkait Pembunuhan Khashoggi
Trump mengaku lindungi putra mahkota Arab Saudi usai pembunuhan Khashoggi
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sesumbar bahwa dia melindungi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) setelah insiden pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Hal ini dituliskan dalam sebuah buku yang ditulis oleh jurnalis investigasi Bob Woodward.
"Saya telah menyelamatkannya. Saya bisa membuat Kongres menghentikannya. Saya bisa membuat mereka berhenti," ujar Trump tentang hingar bingar AS terkait pembunuhan Khashoggi, menurut Business Insider, mengutip dari salinan buku Woodward.
Presiden Trump mengatakan kepada Woodward bahwa dia tidak percaya MBS telah memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Di sisi lain, AS dan badan intelijen asing lainnya telah menyimpulkan MBS mengarahkan pembunuhan tersebut.
Woodward melakukan 18 wawancara dengan presiden untuk bukunya. Rekaman audio pernyataan Trump kepada Woodward dirilis pada Rabu (8/9). Rekaman itunmemunculkan kembali kontroversi politik di AS terkait penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona.
Woodward menulis bahwa Trump menelponnya pada 22 Januari, tak lama setelah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Menurut Business Insider, dalam percakapan telepon itu, Woodward mendesak Trump untuk berbicara mengenai pembunuhan Khashoggi.
Kematian Khashoggi memicu kemarahan antara legislator AS dari Partai Republik maupun Demokrat. Trump menjual alat pertahanan yakni peluru kendali presisi dan senjata berteknologi tinggi lainnya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) senilai 8 miliar dolar AS. Penjualan alat pertahanan itu tidak melewati persetujuan Kongres.
Trump juga memveto tiga resolusi yang disahkan oleh Kongres yang menegurnya atas penjualan alat pertahanan tersebut. Trump memblokir resolusi Undang-Undang Kekuatan Perang untuk mengakhiri dukungan militer AS untuk perang yang dipimpin UEA dan Saudi di Yaman.
Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul. Dia pergi ke kantor konsulat untuk mengurus izin pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz. Khashoggi dibunuh ketika berada di dalam konsulat dan jasadnya diduga telah dimutilasi oleh agen Saudi.
Seorang pekerja konsulat Saudi di Istanbul mengatakan kepada pengadilan Turki pada 3 Juli bahwa dia diminta untuk menyalakan oven kurang dari satu jam setelah Khashoggi memasuki gedung. Zeki Demir, teknisi lokal yang bekerja untuk konsulat memberikan bukti pada hari pertama persidangan di Turki atas pembunuhan Khashoggi.
"Ada lima sampai enam orang di sana. Mereka meminta saya untuk menyalakan tandoor (oven). Ada suasana panik," kata Demir.