TikTok Tolak Tawaran Microsoft
Pertengahan September pemerintahan Trump mengancam akan menutup akses TikTok di AS.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Microsoft mengatakan tawaran mereka untuk membeli aplikasi berbagi video Tik Tok telah ditolak. Hal ini diungkapkan satu pekan sebelum Presiden AS Donald Trump menindaklanjuti rencana untuk menutup akses aplikasi asal China itu di AS.
"Hari ini (Perusahaan induk TikTok) Bytedance telah memberitahu kami mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft," kata perusahaan yang didirikan Bill Gates itu dalam pernyataannya, Senin (14/9).
Pada pertengahan September pemerintahan Trump mengancam akan menutup akses TikTok di AS. Dengan alasan aplikasi milik perusahaan China itu dapat membahayakan keamanan nasional Washington memerintahkan Bytedance untuk menjual aplikasi mereka ke perusahaan AS.
Tanpa memberikan bukti yang jelas, pemerintah AS mengatakan mereka khawatir TikTok akan mengirimkan data pengguna mereka di AS ke pihak berwenang China. TikTok dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut dan menuntut pemerintah AS untuk berhenti mengancam menutup akses mereka di AS.
Walmart berencana bermitra dengan Microsoft dalam kesepakatan pembelian TikTok. Belum diketahui bila Walmart masih tertarik untuk membelinya. Sementara Oracle, perusahaan teknologi AS yang juga berniat membeli menolak untuk berkomentar.
"Kami yakni proposal kami baik untuk pengguna TikTok, saat melindungi kepentingan keamanan nasional," kata Microsoft dalam pernyataan mereka.
Mereka berjanji akan membuat perubahan signifikan untuk memastikan layanan yang berkualitas tidak melanggar standar tinggi untuk keamanan, privasi, dan perlawanan terhadap penyebaran informasi palsu. TikTok belum menanggapi permintaan komentar.