Drama di Pengujung Laga Le Classique

Sebanyak lima kartu merah dan 12 kartu kuning mewarnai laga PSG vs Marseille.

EPA-EFE/GUILLAUME HORCAJUELO
Neymar (kanan) meninggalkan lapangan setelah mendapatkan kartu merah dalam laga Marseille kontra PSG.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebanyak lima kartu merah dan 12 kartu kuning mewarnai laga Paris Saint-Germain (PSG) kontra Olimpique Marseille pada pekan kedua Ligue 1 Prancis, Senin (14/9) dini hari WIB. Dengan total 17 kartu yang dikeluarkan wasit, laga antara dua rival abadi itu menjadi partai dengan jumlah kartu terbanyak dalam satu abad terakhir gelaran Ligue 1.

Sejak awal laga, partai yang digelar di markas PSG, Stadion Parc de Princess, ini memang sudah berjalan panas dan dengan intensitas tinggi. Tidak jarang, para pemain dari kedua tim sempat adu mulut.


Pada sepanjang babak pertama, wasit telah mengeluarkan lima kartu kuning, termasuk untuk bintang PSG, Neymar, dan pemain andalan Marseille, Dimitri Payet, yang beradu mulut.

Akhirnya, tensi panas di laga tersebut benar-benar mencapai puncaknya pada masa injury time babak kedua. Pelanggaran yang dilakukan gelandang PSG, Leandro Paredes, terhadap penyerang Marseille, Dario Benedetto, memicu terjadinya pertikaian yang lebih besar antara pemain kedua tim. Para pemain kedua tim saling dorong.

Bahkan, pemain bertahan PSG, Layvin Kurzawa dan bek kiri Merseille, Jordan Amavi, terlibat adu pukul dan sempat saling melepaskan tendangan. Alhasil, selain Benedetto dan Paredes, yang mendapatkan kartu merah usai menerima kartu kuning kedua, Kurzawa dan Avani diusir wasit setelah diganjar kartu merah secara langsung.

Ternyata tidak berhenti sampai di situ. Wasit mengeluarkan kartu merah terakhir di laga tersebut untuk Neymar. Pemain termahal sejagat itu diusir wasit setelah kedapatan memukul bek tengah Marseille, Alvaro Gonzalez. Saat meninggalkan lapangan, Neymar sempat melakukan protes kepada ofisial pertandingan atas kartu merah tersebut.

Gelandang serang asal Brasil itu terlihat memberikan gesture mendapatkan hinaan bernada rasialisme dari Gonzalez. Namun, protes Neymar ini tidak mengubah apapun dan eks penggawa Barcelona itu harus meninggalkan lapangan sebelum laga benar-benar berakhir.

Selain kehilangan Neymar, PSG juga harus gigit jari pasca-laga kontra Marseille tersebut. Pasalnya, juara bertahan Ligue 1 itu dibekap tamunya tersebut, 0-1. Gol kemenangan Marseille dicetak Florian Thauvin pada menit ke-31 usai memanfaatkan assist dari Payet.

Dengan kegagalan memetik poin di laga ini, finalis Liga Champions musim lalu itu memperpanjang rekor buruk dengan menelan kekalahan beruntun di dua laga awal Ligue 1 musim ini.

Sebelumnya, PSG menyerah 0-1 dari Lens pada pekan perdana Ligue 1, akhir pekan lalu. Dua kekalahan di dua laga awal Ligue 1 menjadi catatan terburuk PSG dalam 36 tahun terakhir. Tidak hanya itu, kegagalan mencetak gol di dua laga pembuka Ligue 1 Prancis pada musim ini membawa PSG mengulangi catatan serupa pada 1978 silam.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler