12 Tempat Wisata Gunung Kidul Siap Berlakukan e-Ticketing
Gunung Kidul pasang jaringan telekomunikasi di 12 tempat wisata dukung e-ticketing.
REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyediakan layanan jaringan telekomunikasi di 12 destinasi wisata. Hal ini dalam rangka mendukung Dinas Pariwisata yang akan memberlakukan e-Ticketing.
Kabid Layanan Informatika Diskominfo Gunung Kidul, Setiyo Hartato, di Gunung Kidul, Senin (14/9), mengatakan, 12 destinasi wisata yang terdapat jaringan telekomunikasi tersebut, antara lain di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Baron dan TPR Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), dan destinasi wisata yang dikelola masyarakat. Jaringan telekomunikasi yang dipasang di 12 destinasi wisata sudah merepresentasikan wisata pegunungan, gua, sungai, dan pantai.
Setiyo mengatakan, sejauh ini Diskominfo telah menyediakan jaringan telekomunikasi di Embung Sriten, Kampung 7 Ngawen, Desa Wisata Nglanggeran, hingga Wisata Gua Kalisuci di Semanu. Jaringan telekomunikasi tersebut sudah mendukung untuk penerapan e-Ticketing, yang diwacanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul.
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Asti Wijayanti, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan program untuk penerapan e-Ticketing di kawasan wisata. Program ini sudah ditindaklanjuti dengan membuat kerja sama dengan BPD DIY dalam upaya pembayaran secara daring.
"Yang menjadi persoalannya, masih ada lokasi-lokasi yang tidak ada sinyal telekomunikasi sehingga berpengaruh terhadap recana e-Ticketing. Tiket yang diberi secara daring tidak bisa dicek," kata Asti.
Ia mengatakan, persoalan ketiadaan sinyal jaringan di lokasi wisata sudah disampaikan ke Pemkab Gunung Kidul serta Dinas Pariwisata DIY. Ia berharap dengan program penambahan jaringan internet gratis yang dikembangkan Diskominfo Gunung Kidul di 1.000 titik dapat membantu dalam upaya penerapan e-Ticketing di kawasan wisata.
"Kami dukung karena dengan adanya sinyal, maka bisa lebih mudah dalam penerapan layanan berbasis internet," katanya.
Selain itu, lanjut Asti, permasalahan juga disebabkan karena ketersediaan pasokan listrik. Hingga sekarang sering kali terjadi pemadaman dan hal tersebut berpengaruh terhadap layanan di tempat retribusi sehingga harus dilakukan antisipasi.
"Solusinya menggunakan listrik premium yang anti-mati. Ini sedang kami pertimbangkan untuk mendukung upaya dalam penerapan e-Ticketing,” katanya.