Alasan Mengapa Rasulullah SAW Larang Gelapkan Harta Orang
Rasulullah SAW melarang umatnya untuk menggelapkan dana orang lain.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Begitu besarnya azab yang akan diterima orang yang menggelapkan harta umat. Nabi Muhammad sAW telah memperingatkan sahabatnya bahwa beliau tidak akan dapat memberikan syafaat kepada pelakunya sekalipun dia adalah sahabat Nabi SAW.
Dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, Abu Hurairah menceritakan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ ، فَذَكَرَ الْغُلُولَ ، فَعَظَّمَهُ وَعَظَّمَ أَمْرَهُ ، ثُمَّ قَالَ : لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ بَعِيرٌ لَهُ رُغَاءٌ ، يَقُولُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَغِثْنِي ، فَأَقُولُ : لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا ، قَدْ أَبْلَغْتُكَ ، لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ فَرَسٌ لَهُ حَمْحَمَةٌ ، فَيَقُولُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَغِثْنِي ، فَأَقُولُ : لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا ، قَدْ أَبْلَغْتُكَ ، لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ شَاةٌ لَهَا ثُغَاءٌ ، يَقُولُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَغِثْنِي ، فَأَقُولُ : لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا ، قَدْ أَبْلَغْتُكَ ، لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ نَفْسٌ لَهَا صِيَاحٌ ، فَيَقُولُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَغِثْنِي ، فَأَقُولُ : لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا ، قَدْ أَبْلَغْتُكَ ، لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ رِقَاعٌ تَخْفِقُ ، فَيَقُولُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَغِثْنِي ، فَأَقُولُ : لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا ، قَدْ أَبْلَغْتُكَ ، لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ صَامِتٌ ، فَيَقُولُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَغِثْنِي ، فَأَقُولُ : لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا ، قَدْ أَبْلَغْتُكَ
"Suatu hari Nabi SAW mengingatkan kami akan bahaya ghulul, beliau membesar-besarkan siksa untuk pelakunya, beliau bersabda, "Jangan sampai nanti di akhirat aku menemukan saIah seorang di antara kalian memikul unta di pundaknya. Unta tersebut mengeluarkan suara keras, lalu orang itu datang kepadaku seraya berkata, "Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Aku berkata, "Aku tidak dapat menolongmu, bukankah aku telah memperingatkan kamu (dahulu di dunia)!
Jangan sampai nanti di akhirat aku menemukan salah seorang di antara kalian memikul kuda di pundaknya. Kuda tersebut meringkik keras, lalu orang itu datang kepadaku seraya berkata, "Wahai rasulullah, tolonglah aku! Aku berkata, "Aku tidak dapat menolongmu, bukankah aku telah memperingatkan kamu (dahulu di dunia)!
Jangan sampai nanti di akhirat aku menemukan salah seorang di antara kalian memikul kambing di pundaknya, kambing tersebut mengembek keras, lalu orang itu datang kepadaku seraya berkata, "Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Aku berkata, "Aku tidak dapat menolongmu, bukankah aku telah memperingatkan kamu (dahulu di dunia)!
Jangan sampai nanti di akhirat aku menemukan salah seorang di antara kalian memikul kain di pundaknya. Kain tersebut melambai-Iambai, laIu orang itu datang kepadaku seraya berkata, "Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Aku berkata, "Aku tidak dapat menolongmu, bukankah aku telah memperingatkan kamu (dahulu di dunia)!
Jangan sampai nanti di akhirat aku menemukan salah seorang di antara kalian memikul emas dan perak, laIu orang itu datang kepadaku seraya berkata, "Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Aku berkata, "Aku tidak dapat menolongmu, bukankah aku telah memperingatkan kamu (dahulu di dunia)! (HR Bukhari Muslim).
Sekecil apapun harta umat yang digelapkan oleh seorang koruptor tetap akan ia pikul di akhirat di hadapan semua orang. Nabi SAW bersabda:
من استعملناه منكم على عمل، فكتمنا مخيط، فما فوقه كان غلولا يأتي به يوم القيامة
"Barang siapa yang kami amanahi untuk suatu pekerjaan, IaIu dia menyebunyikan (menggelapkan) sebuah peniti dan yang lebih besar dari itu, niscaya dia akan memikulnya nanti di akhirat".