Banjir Bandang, Tiga Rumah Warga Parigi Moutong Rusak

Kebutuhan mendesak warga terdampak banjir berupa logistik makanan dan selimut.

Antara/Basri Marzuki
Sejumlah warga membantu menyelamatkan barang-barang dari rumah yang ambruk akibat banjir bandang di Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (15/9/2020). Banjir bandang yang terjadi pada Senin (14/9/2020) malam karena hujan lebat itu mengakibatkan sedikitnya 15 rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya rusak ringan dan digenangi lumpur. Sebanyak 59 Kepala Keluarga atau atau 224 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir bandang melanda wilayah Desa Biga, Kecamatan Tomini, Sulawesi Tengah, Selasa (15/9) pukul 06.34 WIB. Tiga rumah warga di desa itu mengalami kerusakan. 

Baca Juga


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, banjir bandang ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Tomini meluap.  "Tiga rumah yang berada di Desa Biga mengalami rusak berat," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/9).

Beruntung, dia melanjutkan, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Kendsti demikian, pihaknya mencatat data sementara 3 KK atau 17 jiwa terdampak akibat kejadian ini. Ia menambahkanB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi terdampak. Tim melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi setempat. Ia mengeklaim personel yang telah berada di lokasi ikut membantu warga dalam pembersihan material lumpur di ruang umum. Ia menambahkan, BPBD melaporkan genangan telah surut sedangkan cuaca di sekitar lokasi terdampak tampak mendung. TRC BPBD Parigi Moutong masih melakukan penilaian kebutuhan untuk membantu keluarga terdampak. 

"Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak berupa logistik makanan dan selimut," ujar Ucok Sinambela, personel TRC BPBD pada Selasa (15/9). 

Selain itu, ia mengutip data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menginformasikan wilayah yang berpotensi hujan dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman banjir maupun tanah longsor yang mungkin terjadi. 

"Kenali tanda-tanda alam yang dapat memicu bencana tersebut, seperti hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler