Di Maria Terancam Hukuman Berat karena Ludahi Bek Marseille
Rekaman video baru menunjukkan DI Maria tampak meludah ke arah Gonzalez.
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Duel panas pada laga klasik Prancis antara Paris Saint-Germain (PSG) versus Olympique Marseille mengapungkan kisah baru. Teranyar, penyerang sayap PSG Angel Di Maria terekam meludahi bek tengah Marseille, Alvaro Gonzalez.
Pesepak bola asal Argentina, Di Maria bisa dijatuhi larangan hukuman berkepanjangan setelah muncul rekaman baru yang menunjukkan ia tampak meludah ke arah Gonzalez. Selain menabrak aturan sepak bola, Di Maria juga melanggar protokol Covid-19.
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Parc des Princes akhir pekan kemarin, tim tamu Marseille berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 1-0. Akan tetapi, jalannya laga ibarat medan peperangan karena wasit harus mengeluarkan 11 kartu kuning, dengan mengacungkan lima kartu lantaran terjadi keributan di atas lapangan.
Keributan ini berbuntut hingga laga berakhir. Salah satu bintang PSG yang dikeluarkan, Neymar, mengatakan Gonzalez melontarkan ucapan rasialis kepada dirinya. Bek asal Spanyol itu membantah, justru balik menuding Di Maria meludahinya pada babak pertama.
Dalam video yang ditayangkan televisi Telefoot, dikutip dari Daily Mail, Rabu (16/9), cuplikan gerak lambat menampilkan Di Maria tampak meludah ke arah Gonzalez saat ia berlari menjauh. Gonzalez pun tampak geram dan berteriak kepada pemain Argentina itu.
Pascal Garibian, selaku direktur teknis wasit, menjelaskan setelah pertandingan bahwa VAR belum menemukan gambar untuk memvalidasi tuduhan meludah.
"Ini adalah subjek pencarian dengan dukungan video pada saat itu dan kami tidak dapat menemukan gambar apa pun untuk mendukung fakta ini. Itu tidak berarti itu tidak terjadi, tetapi tidak ada gambar video yang secara meyakinkan dapat mendukung poin yang tepat ini," kata Garibian.
Alhasil, dengan beredarnya rekaman baru ini, Komisi Disiplin Ligue 1 Prancis bakal melakukan penyelidikan lebih jauh. Meludah kepada pemain pun orang lain pada saat situasi Covid-19 bakal mendapat pelanggaran serius. Di Maria terancam hukuman berat jika nanti terbukti.