1.419 Warga Cilacap Terdampak Kekeringan

Ribuan warga terdampak kekeringan tersebar di empat desa dan kecamatan.

ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sebanyak 1.419 warga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terdampak kekeringan (Foto: ilustrasi kekeringan)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak 1.419 warga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terdampak kekeringan. Ribuan warga tersebut tersebar di empat desa dan kecamatan.

"Hingga saat ini, 425 keluarga yang terdiri atas 1.419 jiwa yang tersebar di empat desa dari empat kecamatan telah terdampak kekeringan atau mengalami krisis air bersih," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Rabu (16/9).

Baca Juga



Ia mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan. Pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih 1 tangki untuk warga Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, 2 tangki untuk warga Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, 1 tangki untuk warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, dan 1 tangki untuk warga Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung.

"Hingga saat ini kami telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5 tangki dari total alokasi APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020 sebanyak 500 tangki," katanya.

Ia mengharapkan alokasi bantuan air bersih yang disiapkan tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih. Meskipun bantuan yang disalurkan pada musim kemarau tahun 2019 lebih dari 1.000 tangki.

Tri mengatakan, pihaknya akan menggandeng instansi, organisasi, dan perusahaan untuk ikut serta menyalurkan bantuan air bersih jika alokasi yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan. "Kami siap menyalurkan bantuan air bersih asalkan ada surat permohonan yang diajukan pemerintah desa setempat. Itu sebagai dasar kami untuk menyalurkan bantuan," katanya.

Tri mengakui jika wilayah yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2020 belum luas jika dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cilacap hingga 29 September 2019 telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 622 tangki untuk warga di 78 desa. Menurut dia, hal itu disebabkan musim kemarau tahun 2019 berlangsung selama tujuh bulan dan berdampak luas di Kabupaten Cilacap.

"Kalau berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, musim kemarau di Cilacap pada tahun 2020 diprakirakan normal dan berlangsung selama 5 bulan atau sampai bulan November. Pada awal musim kemarau tahun ini, di Cilacap juga masih sering turun hujan, sehingga dampak kekeringannya tidak terlalu luas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler