Relawan Masjid Toronto yang Ditusuk Kerap Bagikan Makanan
Relawan masjid, Zafis, dikenang sebagai orang dengan jiwa yang baik dan lembut.
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Mohamed-Aslim Zafis (58 tahun) meninggal di luar masjid Toronto. Ratusan orang berkumpul untuk memperingati kematiannya di luar masjid Toronto.
Pemakaman Zafis dilakukan pada Rabu (16/9) dengan mendapatkan banyak ucapan belasungkawa dari keluarga, teman dan kerabatnya. Zafis dikenang sebagai orang dengan jiwa yang baik dan lembut.
Bahkan di hari dia dibunuh, Zafis menjalani hari seperti biasanya, membagikan makanan kepada yang lapar dan bekerja untuk menjaga keamanan di masjid. "Dia orang yang luar biasa," kata keponakan Zafis, Zahir Zafis dilansir dari CBC, pada Kamis (17/9).
"Dia tidak pernah memiliki pikiran atau kata-kata negatif," katanya.
Ratusan pelayat berkumpul di tempat parkir Organisasi Muslim Internasional di Etobicoke. Mereka berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Zafis, hanya beberapa meter dari tempat dia ditikam hingga meninggal pada Sabtu malam.
Mohamed-Aslim Zafis menghabiskan jam-jam terakhirnya seperti yang dia lakukan sebelumnya. Ia menjadi sukarelawan di masjid Toronto barat laut dan membantu mereka yang membutuhkan.
Zafis baru saja menyelesaikan sholat magrib sebelum kembali ke pos biasanya di luar masjid. Zafis menjaga masjid untuk memastikan semua orang yang masuk mengenakan masker dan menjaga jarak fisik selama pandemi Covid-19.
Imam Ayman Taher mengatakan, dia mengobrol dengan Zafis hanya beberapa menit sebelum serangan itu terjadi. Mereka baru saja membicarakan keluarga Suriah setempat yang baru saja kehilangan seorang anak. Zafis telah menyiapkan makanan keluarga tersebut untuk membantu mereka melewati masa sulit.
"Memberi makanan sangat penting bagi Zafis. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun menjadi sukarelawan di bank makanan terdekat, menyiapkan parsel untuk yang lapar, dan baru-baru ini mengadakan barbekyu drive-through untuk anak-anak sebelum mereka kembali ke sekolah," kata Taher.
Dia juga kerap menyimpan permen di sakunya yang dia berikan kepada anak-anak sebagai hadiah. CEO Dewan Nasional Muslim Kanada, Mustafa Farooq mengatakan kerap menjumpai Zafis di tempat parkir. Tempat ia dan teman-temannya duduk untuk menyesap Pepsi dengan irisan lemon.
"Dia akan membagikan makanan kepada orang miskin, yang membutuhkan, di tempat parkir ini," kata Farooq.
Polisi masih menyelidiki motif penyerangan terhadap Zafis. Meskipun polisi belum menemukan bukti pembunuhan tersebut didasari motif kebencian, tapi itu tidak menutup kemungkinan.