China-India Setuju Hentikan Pengerahan Pasukan ke Perbatasan
Komandan militer China dan India telah bertemu untuk membahas sengketa perbatasan
REPUBLIKA.CO.ID, LADAKH -- China dan India telah sepakat untuk menghentikan pengerahan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan mereka. Kedua negara pun setuju menghindari tindakan yang dapat memperumit situasi serta ketegangan.
Kesepakatan itu muncul setelah komandan senior India dan China mengadakan Military Commander-Level Meeting putaran keenam di Moldo pada Senin (21/9). Dilaporkan laman Aljazirah, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian, pejabat senior militer dari kedua negara melakukan diskusi dan bertukar pikiran tentang sengketa perbatasan Himalaya yang diperebutkan di Ladakh.
Dalam siaran pers bersama seusai pertemuan, India dan China setuju untuk "menghindari kesalahpahaman" dan "menahan diri agar tidak mengubah situasi di lapangan secara sepihak". Pertemuan komandan militer kedua negara di Moldo merupakan yang perdana sejak 2 Agustus.
Pasca-pembicaraan terakhir mereka, pasukan China dan India setidaknya terlibat dua kali bentrokan di wilayah perbatasan. Kedua negara bahkan sempat saling tuding sebagai pihak yang pertama melepaskan tembakan peringatan. Meletusnya tembakan sebenarnya telah melanggar perjanjian yang mengatur pelarangan penggunaan senjata api dalam jarak dua kilometer dari Line of Actual Control (LAC), yakni perbatasan de facto China dan India.
Pada 10 September lalu, Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela Shanghai Cooperation Organisation Summit di Moskow, Rusia. Pada kesempatan itu, mereka sepakat untuk meredakan ketegangan di wilayah perbatasan.
Pada 7 September, pasukan India dan China terlibat bentrok di wilayah Ladakh, tepatnya di sekitar Danau Pangong Tso. Terdapat tembakan peringatan yang dilepaskan ke udara. China dan India saling tuding sebagai pihak yang melakukan hal tersebut. Bentrokan serupa juga terjadi pada 29 Agustus.
Pada 15 Juni lalu, tentara India dan China terlibat bentrokan di Lembah Galwan, Ladakh. Peristiwa itu mengakibatkan 20 tentara India tewas. Sementara, China disebut memiliki 40 korban jiwa, termasuk seorang komandan. Pasca-bentrokan tersebut, China dan India melakukan pembicaraan di level diplomatik serta militer. Kedua negara setuju untuk mengambil langkah-langkah yang bertujuan mengurangi ketegangan di perbatasan.