Siapkan Mobil Listrik Murah, Saham Tesla Malah Anjlok
Mobil listrik murah diciptakan dengan menurunkan biaya baterai.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan saat ini Tesla tengah menyiapkan mobil listrik dengan inovasi baru. Inovasi baru memungkinkan harga mobil listrik yang lebih murah.
Sayangnya, pernyataan ini direspons negatif oleh investor. Saham Tesla anjlok 5,6 persen pada Selasa (22/9) dan kembali turun tujuh persen dalam perdagangan setelah jam kerja.
“Kami tidak memiliki mobil yang terjangkau. Itu adalah sesuatu yang akan kita miliki di masa depan. Tapi kita harus menurunkan biaya baterai,” kata Musk dikutip dari Reuters, Rabu (23/9).
Dengan menurunkan biaya baterai, Musk mengatakan harga mobil listrik yang dapat menyetir sendiri itu dimungkinkan hanya dijual seharga 25 ribu dolar AS.
Meskipun begitu, Musk mengakui Tesla tidak sepenuhnya menyelesaikan desain kendaraan dan baterai baru yang ambisius karena sering meleset dari target produksi.
“Memproduksi mobil listrik yang terjangkau selalu menjadi impian kami sejak awal berdirinya perusahaan,” tutur Musk.
Untuk membantu menurunkan biaya kendaraan, Musk menggambarkan baterai generasi baru akan lebih bertenaga, tahan lama, dan setengah lebih mahal daripada penjualan perusahaan saat ini pada acara 'Battery Day' Tesla. Musk menuturkan, Tesla juga berencana untuk mendaur ulang sel baterai di pabrik besarnya yang berada di Nevada.
Hanya saja, inovasi tersebut diharapkan dapat berdampak positif. Sebab, pengumuman itu membuat Tesla kehilangan kapitalisasi pasar hingga 50 miliar dolar AS dari penutupan Senin. Sebab investor menghapus 20 miliar dolar AS hanya dalam dua jam setelah perdagangan ditutup pada Selasa.
Tesla berharap pada akhirnya dapat memproduksi sebanyak 20 juta kendaraan listrik setiap tahunnya. Pada 2020, seluruh industri otomotif berharap dapat mengirimkan 80 juta mobil secara global.