Alasan Mengapa Kita Dilarang Berkata Kasar ke Orang Tua
Rasulullah SAW mengajarkan tidak berkata kasar ke orang tua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Seorang Muslim hendaknya tidak mencaci orang tua, sebab hal ini termasuk ke dalam dosa besar.
Pendakwah Ustadz Firanda Andirja menjelaskan riwayat berikut ini:
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنهما أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: “مِن الكَبَائِرِ: شتم الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ” قِيْلَ: وَهَلْ يَسُبُّ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ؟ قَالَ: “نَعَمْ، يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ الرجل أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أُمَّهُ، فَيَسُبُّ أُمَّهُ .” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari sahabat ‘Abdullah bin Amr bin Ash RA bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, "Di antara dosa besar adalah seorang lelaki memaki kedua orang tuanya."
Maka ditanyakan kepada Nabi ﷺ, "Apakah ada seorang mencaci maki kedua orang tuanya?" Rasulullah ﷺ bersabda, "Ya ada, seseorang mencaci ayah orang lain, maka orang lain tersebut kembali mencaci ayahnya. Dan (demikian juga) ia mencaci maki ibu orang lain, lalu orang lain tersebut mencaci ibunya pula." (HR Bukhari dan Muslim).
Adapun seorang anak diperintahkan untuk berkata-kata yang terlembut kepada kedua orang tuanya. Oleh karenanya, Allah ﷻ berfirman:
فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنۡہَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلاً ڪَرِيمًا
"Janganlah engkau berkata kepada keduanya "uff" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia." QS surat Al-Isra: 23).
Kata "Uff" merupakan suatu kalimat yang menunjukkan tadhojjur atau kejengkelan dan "uff" adalah kalimat yang paling rendah yang menunjukkan kejengkelan. Kalau diartikan dalam bahasa mungkin bisa dikatakan "ah", yang tidak ada kalimat yang menunjukkan kejengkelan yang lebih ringan daripada "ah".
Disebutkan sebagian ahli tafsir, seandainya ada kalimat dalam bahasa Arab yang lebih ringan daripada kalimat "uff", maka Allah akan sebutkan dalam Alquran. Tetapi kalimat "uff" adalah kalimat kejengkelan yang paling ringan. Jika "ah" sudah dilarang, maka apalagi membentak mereka berdua.
Apabila seorang bisa berkata-kata yang halus kepada teman, kepada saudara, apalagi kepada bos, maka kepada orang tua merupakan yang lebih utama untuk berkata-kata halus.
Kalau mengucapkan "Ah" kepada orang tua saja merupakan perkataan yang haram, apalagi jika sampai mencaci maki atau melaknat orang tua. Oleh karenanya, ketika Rasulullah ﷺ mengatakan, "Di antara dosa besar adalah seorang laki-laki mencaci kedua orang tuanya". Maka hal ini mengherankan para sahabat. Sehingga para sahabat kemudian bertanya, "Ya Rasulullah, apakah ada seseorang mencaci maki kedua orang tuanya?"
Hadits ini terjadi di zaman Nabi ﷺ dan para sahabatnya, maka kecil kemungkinan terjadi hal yang demikian itu (ada seorang anak memaki kedua orang tuanya).
Oleh karenanya para sahabat heran. Berbeda dengan di zaman sekarang. Zaman sekarang banyak didengar ada anak-anak yang mencaci maki, membentak-bentak, dan menghina kedua orang tuanya.