Ketika Nabi Muhammad Umroh Bersama Istri
Jumlah peserta rombongan umroh bersama Rasullah Saw ini mencapai 1.400 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagaimana manusia, Rasulullah SAW juga bisa rindu kepada kampung halamannya di Makkah. Sudah bertahun lamanya ia meninggalkan Makkah demi melaksanakan perintah Allah Swt untuk berhjrah ke Madinah.
Maka pada Senin Bulan Dzul-Qa’dah di tahun keenam semenjak peristiwa hijrah, Rasulullah Saw melaksanakan umroh ke Makkah. Beliau meninggalkan Madinah mengajak istrinya Ummu Salamah.
Dikutip dari buku “Islam Agama Perdamaian” karya Ustaz Ahmad Sarwat, berita keberangkatan Nabi Saw ke Makkah untuk umroh pun ini segera tersebar luas di kalangan penduduk Madinah. Sebab mereka punya perasaan yang sama dengan perasaan Rasulullah Saw.
Begitu mendengar kabar akan ada rombongan umroh ke Makkah bersama Rasulullah Saw, maka hampir semuanya mau ikut. Pada hari H-nya, jumlah peserta rombongan umroh bersama Rasullah Saw ini mencapai 1.400 orang.
Dalam riwayat yang lain angkanya adalah 1.500 orang. Sebuah jumlah yang cukup banyak, bahkan kalau pun dibandingkan dengan jamaah umroh zaman sekarang. Setidaknya butuh empat pesawat ukuran besar untuk membawa jamaah sebanyak itu.
Namun di masa itu belum ada pesawat. Mereka menempuh perjalanan dengan berjalan kaki atau naik unta. Butuh minimal seminggu dari Madinah untuk sampai ke Makkah. Sebuah jarak yang cukup lama dan panjang.
Perjalanan kali ini tidak seperti perjalanan dalam peperangan sebelumnya. Perjalanan ini adalah perjalanan ibadah umroh. Mereka tidak membawa senjata layaknya orang mau pergi berperang. Kalau membawa senjata sekedar untuk pertahanan diri seadanya.
Ketika sampai di Usafan, datanglah mata-mata yang telah dipasang oleh Rasulullah Saw dari Bani Khuzaah memberi kabar tentang sikap para pemuka Makkah. Intinya bocoran bahwa mereka tidak memberi izin kepada Rasulullah Saw untuk masuk ke Makkah. Mereka sudah menyiapkan pasukan untuk menghalau kedatangan Nabi Saw.